Mohon tunggu...
Lintang Pualam
Lintang Pualam Mohon Tunggu... Guru - Puitis bukan hanya milik sang penyair

Lahir di Cilacap, kota indah dengan pantai yang membentang di sisi selatan pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Remaja Beranjak Dewasa

15 Mei 2019   18:43 Diperbarui: 17 Mei 2019   16:00 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat akhir dari remaja menjelang. Momen ketika dipanggil dewasa. Merupakan hal yang diidam-idamkan.

Semua cita-cita yang kita kira menarik waktu kecil, dikerjakan. Namun, semua hal yang terlihat tak semudah itu diwujudkan. Begitu banyak hal yang tak sesuai impian. Walau peluh setiap detik bercucuran.

Ketika harapan dan realita saling bermusuhan. Menciptakan resah, setumpuk pikiran. Diri ini hanya bisa berpasrah kepada Tuhan. Tentang jalan hidup yang akan dikerjakan.

Tuhan,,,

Aku hanyalah bintang kecil. Di luasnya langit di kegelapan malam. Tunjukanlah aku jalan kebenaran. Dan semangat yang takkan pernah padam. Tuk wujudkan impian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun