Mohon tunggu...
Muhammad Lintang Kumoro Jati
Muhammad Lintang Kumoro Jati Mohon Tunggu... mahasiswa ilmu komunikasi UIN SUKA [24107030134]

langit sebagai atap rumahku YEEEEE INFJ BOYS

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Masih Muda,Tapi Sudah Mikir Pensiun?Justru Harus"

21 Mei 2025   21:27 Diperbarui: 22 Mei 2025   10:10 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Masa Pensiun[Sumber:Lintang Kumoro jati]

Beberapa waktu lalu, aku melihat ayahku duduk sendiri di beranda. Bukan karena kesepian, tapi karena mulai bingung: dari mana lagi penghasilan harus datang?Ayahku dulu pegawai biasa. Ia menghidupi kami dengan layak, menyekolahkan anak-anaknya, bahkan kadang masih bisa memberi lebih. Tapi waktu terus berjalan, dan sekarang beliau sudah tak bekerja lagi.

Aku baru sadar satu hal: hidup tidak berhenti saat pensiun dimulai. Justru saat itulah kita sangat butuh persiapan. Dan sayangnya, itu bukan hal yang banyak dibicarakan anak muda hari ini.

1. Kita Terlalu Sibuk dengan Hari Ini, Lupa Bahwa Besok Datang Lebih Cepat

Sebagai anak muda, kita sangat mudah terjebak dalam siklus: gajian, belanja, nongkrong, liburan. Kita hidup dalam budaya "now" ingin menikmati hasil jerih payah secepat mungkin. Padahal, waktu berjalan diam-diam. Tahu-tahu usia sudah 35, lalu 45, lalu 50.

Banyak dari kita berpikir, "Ah, nanti saja pikirkan pensiun. Sekarang masih masa produktif." Tapi justru itu jebakan. Semakin kita menunda, semakin berat beban di kemudian hari.

Kita lupa bahwa pensiun bukan hanya milik orang tua kita. Itu adalah masa depan kita. Dan kalau tidak disiapkan dari sekarang, kita mungkin akan menghadapi hari tua dengan panik.

2. Pensiun Itu Bukan Akhir, Tapi Awal dari Tantangan Baru

Ketika pensiun tiba, penghasilan rutin biasanya berhenti. Tapi pengeluaran tidak. Bahkan seringkali bertambah.

Tagihan listrik, air, kebutuhan rumah tangga, biaya kesehatan semua tetap berjalan. Bahkan bisa lebih besar, karena tubuh tidak lagi sekuat dulu dan risiko penyakit meningkat. Belum lagi keinginan sederhana seperti jalan-jalan, bertemu cucu, atau sekadar menikmati sore tanpa cemas.

Banyak orang tua yang sebenarnya ingin menikmati masa pensiunnya dengan damai. Tapi karena tidak punya dana cadangan, mereka akhirnya tetap bekerja atau lebih buruk, bergantung pada anak. Dan bagi sebagian orang tua, itu menyakitkan secara batin.

3. Mempersiapkan dari Muda: Lebih Ringan, Lebih Tenteram

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun