Mohon tunggu...
NuMa
NuMa Mohon Tunggu... Lainnya - Day6 Enthusiast

You're the stars on your own stories

Selanjutnya

Tutup

Diary

Quarter Life Crisis: Jenuh (Part 1)

18 Agustus 2021   14:22 Diperbarui: 30 Desember 2021   13:54 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Setiap orang memiliki titik lelah dan jenuhnya masing-masing, setiap orang memiliki masa kelam dan penat. Tidak dikatakan bukan berarti tidak terjadi apa-apa, banyak hal yang harus dipahami dan dilalui, suka atau tidak, mau atau tidak, ingin atau tidak, semua hal tersebut harus dijalani. Ya inilah hidup.

Menjadi dewasa tidak selalu membuat orang bahagia, justru semakin dewasa semakin tidak bisa mendeskripsikan apa itu yang namanya bahagia, bahagia dalam hal apa, dan bahagia yang bagaimana.

Lelah, penat, bosan, hilang arah, putus asa, semua pasti dilewati oleh setiap orang dengan porsi masing-masing, dan tentu saja sesuai takaran. Kalau pun sudah seperti itu mau menyalahkan siapa? keadaan? orang lain? atau bakan Tuhan? ck mahkluk yang tidak tahu diri sekali. Lagi - lagi yang bisa disalahkan hanya diri sendiri, mengapa tidak bisa seperti itu, mengapa harus seperti ini, mengapa, mengapa,  dan mengapa yang tiada akhir.

Untukmu yang pernah atau bakan sedang lelah dan penat, menangislah jika ingin, berteriaklah sekeras mungkin hingga suaramu serak, tarik napas dan letakkan bebanmu barang untuk sejenak, kamu mungkin tidak bisa menghindari kerumitan hidup itu, tapi semua bisa terurai jikalau kau tetap berusaha berdiri tegak  ditengah badai yang menghadang. Siklus hidup selalu berubah, ada naik ada turunnya, semua sudah diatur waktunya. Harap bersabar ini ujian.

Menangislah malam ini, tak apa katakan bahwa kau tidak baik-baaik saja pada dirimu sendiri, katakan bahwa tidak apa-apa untuk terjatuh dan tidak apa-apa untuk merasa tidak baik-baik saja. Mentari esok hari masih menunggumu untuk bangun dan tersenyum, mentari esok masih ingin menyambutmu dengan hangat. Jangan menyerah meski lelah, jangan lengah meski harus kalah. Bertahanlah.

Bertahanlah untuk hal baik yang akan menyambutmu esok hari. Bertahanlah demi orang-orang yang belum kamu temui, kamu tidak akan tahu besok atau lusa akan bertemu dengan siapa bukan?. Bertahanlah untuk hal-hal kecil di kehidupan, bertahanlah demi inovasi rasa baru mie instan favoritmu, atau musik-musik terbaru yang akan Day6 luncurkan.

Bertahanlah untuk kejutan menarik yang telah Tuhan persiapkan.

Jadi bertahanlah wahai diriku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun