Mohon tunggu...
lin istianah
lin istianah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

Yuk saling sharing pengalaman. Saya guru PAUD dari Pamekasan Madura

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ajukan Tiga Pertanyaan ini kepada Anak Saat Pulang Sekolah

7 November 2017   13:15 Diperbarui: 7 November 2017   18:39 4868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Parenty.co

Sebagai orang tua sangatlah penting untuk tetap menjaga komunikasi dengan anak. Sangat disesali jika sebagai orang tua kurang adanya komunikasi dengan anak. Dengan adanya komunikasi yang lancar antara orang tua dan anak, orang tua akan dengan akan mudah mengetahui perkembangan anak. Apalagi saat anak pulang sekolah, disitu orang tua harus bisa berkomunikasi dengan anak. Perhatian yang kita berikan akan membuat anak merasa nyaman dan merasa disayangi. Sehingga anak akan selalu terbuka untuk menceritakan kejadian-kejadian yang telah mereka alami.

Ketika anak berada di rumah, kita dapat terus mengamati secara langsung perkembangan anak. Namun, saat anak sedang disekolah dan jauh dari pengawasan kita, kita akan sulit untuk mengetahui perkembangan anak. Entah itu perkembangan sosialeomosionalnya, atau kognitif dan kemampuan akademik anak. Maka, orang tua harus mengajukan beberapa pertanyaan pada anak ketika pulang sekolah.

"Di sekolah tadi adek ngapain saja?"

Mereka akan menceritakan kegiatan apa saja yang mereka lakukan. Mereka pasti akan menceritakan kalau mereka bermain, menggambar atau mewarnai. Mereka akan menceritakan kejadian yang baik atau buruk yang ada disekolah. Anak biasanya lebih suka menceritakan tentang diri mereka sendiri. Nah disitu kita akan mengetahui bagaimana perkembangan anak ketika disekolah, melalui cerita yang mereka lontarkan. Kita akan mengetahu apakah anak mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran.

"Tadi di sekolah adek bermain dengan siapa saja?"

Dengan mengajukan pertanyaan ini, kita akan mengetahui kemampuan sosial anak. Anak pasti akan menceritakan dia bermain dengan siapa, bermain apa saja. Bahkan terkadang ada yang menceritakan jika tadi disekolah ketika dia bermain, dia sampai menangis karena mainannya direbut temannya. 

Nah dengan itu kita dapat mengetahui jika kemampuan sosial anak kota kurang, dia belom mampu untuk berbagi mainan dengan temannya. Disaat itulah orang tua harus memberikan nasehat pada anak, bahwa dalam bermain tidak baik jika menangis, jika ada teman kita yang mengambil mainan kita tanpa izin, kita harus mengingatkan. Kalau kamu mau pinjem mainan ku, kamu harus izin dulu. Nah anak akan lebih memahami bagaiman bersikap yang lebih sopan terhadap orang lain.

"Tadi di sekolah disuruh ngapain aja sama bu guru? Sulit gak tugas yang bu guru berikan?"

Ini adalah pertanyaan yang dapat kita ajukan kepada anak untuk mengetahu kemampuan dan perkembangan anak secara kognitif. Anak akan mengatakan sulit jika tugas yang diberikan memang sulit, dan akan mengatakan mudah jika tugas yang diberikan memang mudah. Mudah atau sulitnya tugas yang diberikan guru, tergantung pada pemahaman setiap anak. 

Tugas orang tua dirumah harus bisa membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan mereka. Misalnya, jika seorang anak mengatakan jika jadi dia disuruh bu guru untuk menggambar, tapi dia mengatakan dia tidak bisa menggambar, karena menurut mereka menggambar itu susah. Orang tua harus bisa memberikan pengarahan yang tepat pada anak, memberikan pemahaman bahwa menggambar itu sebenarnya gampang kalau adek mau berusaha. Buatlah kata-kata yang akan memotivasi kemauan mereka. Disitu lah kita mengetahui jika anak kita kurang mampu dalam hal menggambar.

Terus lakukan komunikasi yang lancar dengan anak. Bukan karena kita sibuk lalu kita tidak bisa berkomunikasi dengan anak. Sesibuk apapun orang tua, harus bisa meluangkan waktunya untuk anak, agar tetap bisa mengetahui perkembangan anak. Agar tetap terjalinnya hubungan yang dekat dengan anak kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun