Mohon tunggu...
Umi Latifah (LinguistikAsik)
Umi Latifah (LinguistikAsik) Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Pencinta Linguistik

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengenal Serapan Bahasa Indonesia "Ramadan" Yuk!

13 Juni 2022   11:20 Diperbarui: 13 Juni 2022   12:00 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang-orang sedang memeriahkan dan menyambut datangnya bulan ramadan. Karena ramadan merupakan bulan istimewa bagi pemeluk agama Islam. Dengan menyambut kedatangannya, orang Islam banyak memasang perayaan melalui akun sosial media milik pribadi tentang datangnya bulan Ramadan.

Hal yang menjanggal yang ditemukan adalah mengapa seiring banyak sambutan perayaan bulan Ramadan justru muncul pandangan jika ucapan perayaan mereka berbeda. Bukankah mereka merayakan hari yang sama? Mengapa penyebutan mereka berbeda?.

"Ramadhan, Ramadan, dan Romadhon". Kata tersebut terbaca berbeda pada perayaan yang sama. "Ramadan" merupakan bentuk baku dari bulan ke-9 Hijriah pemeluk agama Islam yang sudah akil balig diwajibkan untuk berpuasa. Sedangkan kata "Ramadhan dan Romadhon" merupakan bentuk tidak baku dari kata "Ramadan".

Kata "Ramadan" merupakan serapan dari Bahasa Arab, menjadi bunyi tersebut karena Bahasa Indonesia tidak mengenal bunyi [dh]. Kata tersebut juga merupakan perubahan dari Bahasa Arab dengan lafal yang berbeda dan arti yang tetap. Lafal yang berubah dari pelesapan bunyi [] dalam bunyi harakat fatah sehingga menjadi bunyi vokal [a] dalam Bahasa Indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun