Mohon tunggu...
Linggar Kharisma
Linggar Kharisma Mohon Tunggu... Politisi - Political Scientist In Digital Creative Industry

Political Scientist

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertemuan SBY-Prabowo Penentu Kemenangan Anies-Sandi?

21 April 2017   19:41 Diperbarui: 22 April 2017   06:00 1538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan Prabowo dan SBY / (gambar: kompas.com)

Kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, memang cukup mengejutkan khalayak luas. Betapa tidak, kemenangan telak (dengan selisih suara di atas 10%) pasangan ini terhadap pasangan petahana, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, tentu di luar dugaan berbagai kalangan pengamat politik dan masyarakat pada umumnya. Ada memang beberapa pakar yang menilai kemenangan ini jauh-jauh hari, namun tentu tak ada yang menyana bahwa interval presentase kemenangan pasangan nomor urut tiga ini, berada pada posisi dua digit keunggulan.

Bagi saya, kemenangan pasangan yang diusung Gerindra dan PKS (belakangan PAN dan Perindo juga turut bergabung) ini, sejatinya tak dapat dilepaskan dari peran tak terlihat sang penentu kemenangan itu sendiri. Adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang dalam hemat saya, membawa andil penting bagi keniscayaan kemenangan Anies-Sandi di Jakarta.

Argumentasi saya menjadi beralasan kalau kita menilik presentase dukungan yang diraih oleh Anies-Sandi pada putaran kedua lalu. Perolehan 57,95% suara yang didapat pasangan Anies-Sandi pada putaran kedua ini, sebenarnya disokong oleh total suara 17,02%  milik pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni pada putaran satu lalu.

Modal dukungan 39,95% hasil putaran pertama pasangan Anies-Sandi, jika dikalkulasikan dengan angka perolehan pasangan nomor urut satu, AHY-Sylvi, akan menghasilkan angka yang mendekati hasil akhir presentase kemenangan Anies-Sandi di putaran kedua. Angka ini tentu belum ditambah dengan jumlah dukungan warga yang di putaran pertama lalu, belum/tidak menggunakan hak suaranya.

Kenyataan ini mengindikasikan satu hal. Fakta bahwa suara pasangan AHY-Sylvi di putaran satu lalu, secara mutlak beralih kepada pasangan Anies-Sandi, tanpa terkecuali.

Pertemuan SBY-Prabowo: Adu Gengsi

Tentunya, kemenangan Anies-Sandi ini takkan pernah terwujud andai saja tak ada pertemuan antara SBY dan Prabowo, sebagai dua dari tiga patron utama politik nasional saat ini (selain Megawati). Pasca Pilkada DKI putaran satu lalu, baik Sandiaga Uno, maupun Prabowo sendiri, memang menyiratkan akan dilangsungkanya pertemuan antara kedua pucuk pimpinan partai tersebut. Namun praktis, semenjak babak baru putaran kedua dimulai, isu ini sayup-sayup menghilang dari radar media.

Pertemuan kedua tokoh ini memang menjadi menarik jika ditilik. Bagi saya, pertemuan antara kedua sosok ini menjadi sebuah penanda bagi hadirnya babak baru konstelasi politik nasional ke depan. Dan sekaligus juga, momentum untuk saling berdamai dengan masa lalu di antara keduanya.

Kilau pesona SBY sebagai Presiden dua periode, merupakan bukti sahih yang tentunya tak dapat disangkal siapa pun. Dan juga merupakan manifestasi nyata jelinya strategi politik kelompok Cikeas, untuk berkuasa selama sepuluh tahun di negeri ini. Dengan catatan emas dan pengalamannya tersebut, sudah barang tentu SBY memahami betul kondisi politik dalam negeri, beserta dinamikanya.

Sementara di sisi lain, torehan prestasi dan popularitas Prabowo tak bisa dianggap sebelah mata. Selain sebagai purnawirawan jenderal bintang tiga, Prabowo juga merupakan salah satu aktor utama dibalik langgengnya kekuasaan orde baru.

Dalam dunia militer, Prabowo merupakan senior SBY. Namun dalam dunia politik nasional, nama SBY jelas lebih mentereng dibandingkan Prabowo. Untuk itu, hubungan di antara mereka tak ubahnya seperti dua rival yang memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun