Mohon tunggu...
Akbar Linggaprana
Akbar Linggaprana Mohon Tunggu... Seniman - Melukis, Menulis dan Mengajar merupakan aktifitas yang mengasyikkan

Lahir di Yogyakarta 16 Oktober 1956. Tahun 1981 memenuhi panggilan Perwira Wajib Militer ABRI dan aktif sebagai prajurit TNI Angkatan Udara. Setelah mengikuti berbagai macam jenjang pendidikan, latihan dan penugasan, pada tahun 2014 mendapat promosi jabatan bintang. Jabatan terakhir militer yang diemban adalah Perwira Tinggi Staf Ahli Kepala Staf TNI Angkatan Udara bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan pada akhir penugasannya diperbantukan kepada Presiden RI ke-6 sebagai Asisten Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Publikasi dan Dokumentasi. Setelah pensiun dari TNI Angkatan Udara pada tahun 2015, kembali aktif menekuni profesinya sebagai pelukis, penulis dan pengajar dan aktif mengikuti pameran lukisan di berbagai tempat, baik di dalam negeri maupun luar negeri. https:www://facebook.com/Akbar Linggaprana https://www.instagram.com/akbarlinggaprana_arts https://www.youube.com/Lingga Prana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Borobudur, Pusat Pertemuan Musik Dunia

10 Mei 2021   00:00 Diperbarui: 10 Mei 2021   22:43 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sound of Borobudur merupakan Gerakan Kebangsaan melalui Budaya, dengan menggaungkan Peradaban Borobudur yang terpendam selama ribuan tahun, agar dapat dimanfaatkan di masa depan.

Salah satunya adalah melalui Seni Musik, sebagai produk budaya, dalam mengajarkan nilai-nilai warisan leluhur, untuk membangun Manusia Indonesia agar memiliki jati diri yang kuat, seperti sifat baik hati, welas asih, saling menolong, serta berbakti pada Negara.

Jatidiri bangsa tersebut merupakan modal utama untuk membangun Negara dan Rakyat Indonesia.

Sound of Borobudur juga merupakan sebuah upaya untuk membunyikan artefak fisik masa lalu yang sunyi untuk dihadirkan kembali dengan interpretasi kekinian, sesuai jamannya.

Tahapan dan proses tersebut dilakukan melalui riset, interpretasi dan imajinasi kreatif disertai penyelarasan nilai dan bunyi melalui: identifikasi alat musik, rekonstruksi ulang, mengimajinasi suara dan bunyi-bunyian masa lalu, dan menghadirkan soundscape masa lalu ke dalam dunia masa kini.

Trie Utami sebagai penggagas kelahiran Sound of Borobudur dalam sebuah acara Borobudur Cultural Feast pada Tahun 2016, bersama Dewa Budjana dan kawan-kawan, yang kemudian didukung Purwa Tjaraka sebagai Eksekutif Produser menjadikan Sound of Borobudur sebagai gerakan dan arus kuat yang tak lagi terbendung.

Kelompok musisi ini membuat riset dan berupaya mewujudkan relief-relief alat musik itu menjadi bentuk yang konkrit agar bisa dimainkan.

Trie Utami, Dewa Budjana, Didik Nini Thowok bersama Tim Pembunyi alat musik yang behasil direka cipta
Trie Utami, Dewa Budjana, Didik Nini Thowok bersama Tim Pembunyi alat musik yang behasil direka cipta

Seperangkat dawai dan alat gerabah yang sudah punah direka cipta kembali. Instrumen musik abad 8 itu kemudian dipertemukan dengan berbagai alat musik  yang berhasil dikumpulkan dari 34 propinsi di saentero Indonesia.

Kemudian mereka berkumpul membuat komposisi, membuat aransemen dan membunyikan relief itu dalam interpretasi kekinian.  Mereka merekam belasan komposisi dan juga dalam gambar.

Mimpi para musisi ini bukan lagi sekedar membuat instrument musik, namun juga berupaya membunyikan. Mereka melakukan riset dengan hipotesis "Borobudur Pusat Seni - Borobudur Pusat Musik Dunia, atau tempat bertemunya peralatan musik dan instrumen dari seluruh dunia. Kini relief itu sudah berbunyi dan Sound of Borobudur sudah berkumandang. (Periksa Live Performance Sound of Boroudur dalam Youtube)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun