Mohon tunggu...
Lindy Amanta
Lindy Amanta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNSRI HI

International Relations Student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengungsi Rohingya Menjadi Salah Satu Faktor Ancaman di Bangladesh

28 Februari 2023   19:39 Diperbarui: 28 Februari 2023   19:48 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keberadaan pengungsi Rohingya di Bangladesh pada awalnya sangat diterima dengan baik oleh pemerintah maupun masyarakatnya. Namun, semakin lama, permasalahan menjadi sering muncul di negara ini dan akhirnya negara Bangladesh menganggap bahwa dengan adanya para pengungsi Rohingya yang menempati wilayah mereka dalam jangka waktu yang cukup lama, akan dapat menimbulkan ancaman dan mengganggu stabilitas negara Bangladesh.

Adanya masalah yang sudah ada sebelum kedatangan pengungsi rohingya, seperti masalah kesehatan, hal-hal yang mengancam perbatasan negara, dan masalah sosial serta lingkungan hidup menjadi semakin memburuk setelah datangnya para pengungsi ini. Contohnya yaitu seperti persentase kemiskinan dan kelaparan yang terus meningkat dimana pada tahun 2019, persentase kemiskinan di negara Bangladesh adalah 23,3% dan setahun kemudian atau lebih tepatnya tahun 2020, persentase kemiskinan ini naik menjadi 35% dari total jumlah populasi. 

Global Hunger Index juga memperoleh data bahwa pada tahun 2016 dan 2018, 36,1% anak-anak di Bangladesh mengalami busung lapar. hal ini secara tidak langsung menjadi salah satu bentuk ancaman yang menyangkut keselamatan individu dari warga negara Bangladesh. 

Masalah lainnya yang disebabkan oleh pengungsi Rohingya dan dapat menjadi ancaman untuk negara Bangladesh adalah banyaknya para pengungsi yang ikut andil dalam kegiatan penyelundupan narkoba yang pada dasarnya hal ini sudah menjadi permasalahan yang cukup serius di Bangladesh. Yang mana tercatat bahwa 2,5 juta anak-anak di Bangladesh merupakan pengguna aktif obat-obatan terlarang. 

Bangladesh yang pada awalnya memang menjadi salah satu negara tujuan untuk para penjual narkoba yang selalu mendapatkan keuntungan melimpah karena masyarakatnya banyak yang menjadi pecandu, melihat peluang besar ketika adanya para pengungsi Rohingya yang menetap di wilayah negara tersebut.

karena hal-hal tersebut akhirnya pemerintah Bangladesh menyampaikan keberatannya kepada PBB untuk tidak menambah jumlah pengungsi ke negaranya dan juga mendesak negara Myanmar untuk segera memulangkan para pengungsi ini ke tanah airnya dalam bentuk speech act. Tujuan dari keberatan yang disampaikan oleh Bangladesh adalah agar permasalahan ini dapat menarik perhatian internasional dan diharapkan negara negara lain juga dapat membantu para pengungsi Rohingya dan menerima mereka untuk tinggal di negaranya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun