"Ada apa? Hmm" tanyanya.
... tidak ada jawaban.
"Tidak usah takut padaku, ceritakan keluh kesahmu" Â sambung wanita itu lagi dengan senyum yang terukir diwajahnya.
"Aa..aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya disayangi, disukai, aku ingin dihargai juga"
"Apa karena itu kamu menangis?" tanyanya yang diangguki oleh Marina.
"Hiks..hiks.. aku sering kali menawarkan bantuan pada mereka agar mereka menyukaiku, tapi yang aku dapatkan tidak sesuai dengan harapan bahkan mereka malah menghina ku" tangisnya kini semakin pecah.
"Kamu tahu, kita tidak perlu menjadi baik hanya untuk disukai oleh semua orang"Â ucapnya tersenyum manis.
"Kamu cukup menjadi diri kamu sendiri, dan buktikan pada mereka bahwa kamu bisa bahkan lebih baik dari yang mereka kira" sambungnya lagi.
"Mungkin kau benar, akan ku coba  hiks..hiks..
Biar ku lihat kaki mu" ucapnya lalu diangguki Marina. Setelah itu ia mengusap pelan kaki tersebut, lalu melepaskannya.
"Berdirilah" titahnya.
"Aku tidak bisa berdiri tanpa tongkat kayu itu. Tolong ambilkan untuk ku" pintanya.
"Berdirilah" perintahnya lagi.