"Kenapa semua orang membenciku? Apa salah ku?" ucapnya lagi.
"Jika boleh memilih, aku juga tidak mau seperti ini" batinnya.
Kemudian Ia terjatuh ketanah, tangisnya semakin pacah kala melihat anak-anak seumuran nya begitu disayangi dan dihargai semua orang.
"Aku ingin seperti mereka" gumamnya.
"Kenapa kamu menangis?" tanya seorang.Â
wanita yang tiba-tiba datang entah darimana.
"Dan kaki mu ke.." ucapnya terpotong.
"Maaf, tapi jika kakak hanya ingin menghina ku seperti yang dilakukan ibu-ibu tadi. Silakan pergi! Karena aku tidak akan bisa membantu orang lain. Aku hanya perempuan lumpuh, tidak bisa apa-apa tidak seperti anak-anak pada umumnya". Ucapnya mengusap air mata lalu wanita itu tersenyum.
"Aku tidak sepeti mereka. berdirilah, mari aku bantu!" tawarnya.
Dia menatap dalam mata wanita itu, mencari sebuah kebohongan disana tapi tidak dia temukan dan akhirnya ia mengangguki tawaran tersebut.
Setelah mendapatkan persetujuan dari marina, dia kemudian membantunya berjalan sampai Taman bunga pinggir hutan.
"Duduklah" titahnya, sedangkan Marina hanya patuh menuruti.