Mohon tunggu...
Linda Erlina
Linda Erlina Mohon Tunggu... Dosen - Blogger and Academician

Seorang yang suka menonton film apa saja apalagi yang antimainstrim.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menikmati Sajian Genflix Original tentang Persahabatan Geng "Anak Pantai" yang Terancam Bubar karena Tiket ke Bali

4 Maret 2021   20:52 Diperbarui: 4 Maret 2021   21:24 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Pantai (sumber: genflix.co.id)

Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Lagu satu ini ada benarnya juga. Proses ulat menjadi kupu-kupu tidak instan, harus melewati berbagai rintangan dan proses yang mungkin menyakitkan. Sama halnya dengan persahabatan geng Anak Pantai yang harus melalui rintangan karena rebutan tiket ke Bali, loh kok bisa ya?

Geng Anak Pantai.....!

Yoooo mamennnn....!

Tama, Dito, Neneng dan Adi adalah empat serangkai yang menamai geng mereka dengan sebutan "Anak Pantai". Kerasnya kehidupan di ibukota Jakarta menjadikan mereka harus berjuang untuk hidup sehari-hari. Contohnya saja Tama setelah pulang sekolah akan membantu mencari nafkah dengan cara mengamen di lampu merah.

Tentu kalian bingung dengan kenapa mereka menamai diri dengan "Anak Pantai". Tentu saja tempat tinggal mereka jauh dari pantai, bukan seperti bayangan dan ekspektasi saya pada awalnya yang yakin bahwa mereka tinggal di Jakarta Utara yang dekat laut. Hal ini cukup mengejutkan karena mereka sudah siap memakai pakaian ala-ala pantai dengan satu buah kelapa muda segar. 

Ternyata oh ternyata mereka memiliki tempat yang menjadi basecamp yaitu sebuah tempat kecil yang kebetulan ada baliho berpemandangan laut dan sudah mereka hias dengan beberapa barang bekas seperti ban dan botol bekas. "Pantai jadi-jadian" ala mereka inilah yang terus mengilhami mereka bahwa suatu hari mereka bisa bermain ke pantai aslinya.

Impian ke Pantai Bali menjadi perusak persahabatan

Suatu hari, Dito membeli snack coklat dan memberitahukan ada undian liburan ke Bali kalau kode dalam kemasannya diumumkan di televisi. Sontak Neneng, Adi dan Tama ikut antusias. 

Dito pun mengungkapkan harapannya sangat ingin ke Bali, karena ibunya bekerja di sana. Kangen dengan ibunya inilah yang menjadikan Dito semangat untuk ikut undian. Karena setia kawan, Neneng, Adi dan Tama berjanji bahwa siapapun di antara mereka yang memperoleh kemujuran kodenya tembus dan terpilih sebagai pemenang, maka akan memberikannya kepada Dito, agar Dito bisa mencari dan bertemu dengan ibundanya.

Sayang, janji tinggal janji Ketika Neneng ternyata yang mendapatkan rezeki itu. Neneng yang berubah pikiran dan ingin menyenangkan ibunya, menolak untuk memberikan kuponnya ke Dito. Tama jelas geram karena Neneng melanggar janji mereka sebelumnya, ia berkata bahwa Neneng egois dan tidak setia kawan. Keretakan persahabatan mereka pun dimulai.

Hingga pada suatu hari, kupon yang Neneng simpan ternyata hilang. Entah siapa yang mencurinya namun Neneng yakin Dito-lah pelakunya. Neneng beranggapan bahwa Dito punya kans terbesar menjadi pencuri kuponnya, karena Dito sangat ingin bertemu dengan ibundanya.

Adegan demi Adegan bergulir hingga...

Nah, saya sengaja tidak ingin memberikan spoiler lebih jauh mengenai bagaimana akhirnya kelangsungan geng "Anak Pantai" ini. Apakah mereka akhirnya bersatu atau malah tercerai berai? Apakah mereka juga berhasil ke Bali?

Secara keseluruhan film berdurasi 1 jam 39 menit ini mampu membuat saya merasa kagum akan akting anak-anak ini. Nilai-nilai moral juga tersampaikan dengan baik lewat film ini. Misalnya kita harus menepati janji kepada teman dan jangan menuduh teman sembarangan tanpa bukti. Berani bertanggung jawab dan meminta maaf kalau berbuat salah juga menjadi poin penting yang melengkapi film ini.

Saya sendiri merekomendasikan kepada para orang tua untuk menikmati film ini bersama anak-anaknya. Saya coba rangkum ya untuk watak karakternya: tokoh Adi yang setia kawan dan menjadi penengah jika Neneng, Dito dan Tama mulai berkelahi, ia juga paling pintar dan juga bijaksana. Tokoh Tama yang setia kawan namun emosinya cukup tinggi. Neneng yang suka melontarkan kata-kata lucu, lincah, agak tomboy, dan sayang pada teman dan ibunya. Hanya saja Neneng sempat khilaf saat dapat kupon. Dito anak yang periang dan juga siap membantu teman-temannya.

Ada beberapa sorotan khusus yang mungkin masih agak janggal dalam film ini, misalnya kehadiran geng anak orang kaya yang suka bermain di area pemukiman yang kurang mampu. Konflik geng anak kaya dan Anak Pantai yang cukup berlebihan. Ada detail kecil lainnya yaitu tas yang digunakan oleh Neneng dan Dito menurut saya adalah tas bermerek mahal yang mana kurang cocok dengan latar peran mereka.

Beragam paket langganan Genflix yang bersahabat di kantong (sumber: Genflix app di HP pribadi)
Beragam paket langganan Genflix yang bersahabat di kantong (sumber: Genflix app di HP pribadi)

Pengalaman nonton konten Genflix original ini terbilang baru untuk saya. Saya sendiri merasa untuk berlangganan Genflix 3 hari 10.000 sangat terjangkau. Bahkan kita juga bisa memilih paket langganan harian yaitu senilai 5.000 saja. Saya berharap ke depannya konten Genflix semakin banyak mengangkat karya anak bangsa terutama dengan konten yang mengedukasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun