Mohon tunggu...
Linda Puspita
Linda Puspita Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja Migran

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Antara Aku, Kau, dan Senja (4)

17 Juli 2019   10:13 Diperbarui: 17 Juli 2019   15:13 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Dokumen pribadi

Kembali kumenepikan cerita di ujung hari. Di bawah mega yang menyelimuti putih pasir yang dicumbu sang ombak.

Kududuk, merasakan segar air laut yang berganti dingin, membawa buih yang sesekali menyentuh jemari kakiku.

Napas panjang yang kemudian aku embuskan perlahan mengawali ceritaku padanya. Senja yang setia memberi kemuningnya pada dunia.

"Kumbang menghampiri, di larut gulita lalu. Tanpa gurau. Hanya simpul, lalu meniupkan aroma bunga."

Pipi ini tersipu. Kilas waktu seketika membayang. Menebar bebunga sewarna pelangi.

Hmmm ... ah, sudahlah.
Simpul tersungging di pipi. Merah muda atau mungkin merah menyala, biarlah itu menjadi melodi.

Senja kian teduh menatap. Burung camar telah beterbangan  mengitari angkasa hingga akhirnya pergi menuju bilik tinggalnya.

Hong Kong, 080717

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun