Kembali kumenepikan cerita di ujung hari. Di bawah mega yang menyelimuti putih pasir yang dicumbu sang ombak.
Kududuk, merasakan segar air laut yang berganti dingin, membawa buih yang sesekali menyentuh jemari kakiku.
Napas panjang yang kemudian aku embuskan perlahan mengawali ceritaku padanya. Senja yang setia memberi kemuningnya pada dunia.
"Kumbang menghampiri, di larut gulita lalu. Tanpa gurau. Hanya simpul, lalu meniupkan aroma bunga."
Pipi ini tersipu. Kilas waktu seketika membayang. Menebar bebunga sewarna pelangi.
Hmmm ... ah, sudahlah.
Simpul tersungging di pipi. Merah muda atau mungkin merah menyala, biarlah itu menjadi melodi.
Senja kian teduh menatap. Burung camar telah beterbangan  mengitari angkasa hingga akhirnya pergi menuju bilik tinggalnya.
Hong Kong, 080717