Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fabel - Persahabatan Akil dan Noya [Bagian 22]

22 Januari 2019   16:23 Diperbarui: 22 Januari 2019   16:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bagian 1 - Bagian 2 - Bagian 3 - Bagian 4 - Bagian 5 - Bagian 6 - Bagian 7 - Bagian 8 - Bagian 9 - Bagian 10 - Bagian 11 - Bagian 12 - Bagian 13 - Bagian 14 - Bagian 15 - Bagian 16 - Bagian 17 - Bagian 18 - Bagian 19 - Bagian 20 - Bagian 21 

Di rumah, Noya tampak sedih memandangi pintu. Berharap ada yang mengetuk pintu, dan setelah dibuka ternyata Akil. 

"Noya, tidur. Hari sudah malam," kata ibu Noya saat melihat Noya masih begadang di ruang tamu. 

"Aku mau menunggu Akil, Ibu!" 

"Akil tidak mungkin datang malam-malam begini. Paman Elang akan kesusahan jika terbang di malam hari. Begitu pula dengan Akil, angin malam itu sangat dingin," kata ayah Noya yang berusaha memberi penjelasan kepada Noya. 

"Akil di mana sekarang, Ibu?" tanya Noya kemudian. 

"Mungkin di sana sedang hujan. Sehingga Paman Elang tidak bisa melanjutkan perjalanan pulang," jawab ayah Noya yang hanya menebak-nebak saja. 

"Lalu Akil tidur di mana?" tanya Noya kembali. 

"Saudara atau kerabat Paman Elang sangat banyak. Mungkin Paman Elang dan Akil menginap di salah satu rumah kerabatnya," jawab ibi Noya yang berusaha membuat Noya lebih tenang. 

"Tapi itu cuma mungkin. Aku belum mau tidur jika Akil belum datang," rengek Noya dengan tangisnya. 

"Ya sudah! Kamu boleh tidur di ruang tamu. Ambil bantal dan selimutmu. Jika ada yang mengetuk pintu, panggil ayah atau ibu supaya membukakan kunci pintu," kata ayah Noya yang mengizinkan Noya untuk tetap tidur di ruang tamu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun