Saat Jose sakit, Gizem selalu mengunjungi. Dengan sering melompat dan berjalan ke sarang Jose, Gizem merasa otot-ototnya lebih kuat. Tetapi sayapnya belum tumbuh secara sempurna.
Hari ini Gizem bangun lebih pagi dari biasanya, karena Gizem berniat untuk jalan-jalan ke daerah di sekitarnya saja. Sebelum jalan-jalan, Gizem sudah sarapan terlebih dahulu, supaya tidak mudah kelelahan.
Gizem selalu melihat pohon jati besar tempat sarang Jose, supaya tidak tersesat. Namun, baru berjalan beberapa saat, Gizem mendengar teriakan seekor bayi kupu- kupu yang sayapnya tersangkut di sarang laba-laba yang sudah tidak berpenghuni.
"Tolong aku...! Tolong aku...! Siapa saja ayo tolong aku...!" Teriak Keno si bayi kupu-kupu dengan tangisnya yang kencang.
Gizem berbalik arah menuju kupu-kupu.
"Hei, bayi kupu-kupu! Jangan panik! Aku akan segera menolongmu," kata Gizem kepada bayi kupu-kupu.
Lalu bayi kupu-kupu menghentikan tangisannya, saat Gizem berusaha memutus sarang laba-laba yang sudah tidak ada penghuninya tersebut. Namun, Gizem merasa kesusahan.
"Ini sangat susah untuk diputus. Tapi tenanglah kawan, aku akan tetap berusaha," kata Gizem kepada bayi kupu-kupu.
Dengan susah payah, akhirnya Gizem bisa memutuskan sarang laba-laba yang menjerat bayi kupu-kupu.
"Terimakasih, kawan! Namaku Keno. Aku belum terlalu lihai untuk terbang. Dan karena kurang hati-hati, sayapku tersangkut di sarang laba-laba ini," kata Keno dengan suara khas bayi perempuan yang manja.
"Sama-sama. Namaku Gizem. Lain kali hati-hati ya Keno," Gizem pun memperkenalkan diri kepada Keno. "Ngomong-ngomong, apakah kamu sudah makan Keno?" Lanjut Gizem.
