Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dongeng - Ulat Bulu yang Baik Hati

13 Desember 2018   14:22 Diperbarui: 13 Desember 2018   14:40 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : Dokumentasi Pribadi

Taman Sridewi adalah taman termegah di kota. Berbagai macam bunga ditanam dan tumbuh subur di sana. Diantara satu bunga yang indah dan tumbuh subur adalah bunga alyssum. Warnanya cantik, aromanya harum dan bentuknya mempesona. Sehingga banyak kupu-kupu dan lebah yang suka mencari nektar di sana.

Di antara pohon bunga-bunga alyssum yang bermekaran itu, hiduplah seekor bayi ulat bulu yang bulu-bulunya sangat panjang dan tajam. Bayi ulat bulu tersebut bernama Ulhaq. Ulhaq tidak mempunyai teman ataupun saudara yang bisa diajak bercanda atau berbagi cerita di setiap harinya. Tetapi Ulhaq tetap senang dan menikmati semua ciptaan Tuhan.

Pagi ini sungguh dingin karena hujan turun tadi malam. Sinar matahari sangat redup karena tertutup awan. Dan embun pagi masih segar membasahi setiap daun dan dahan semua tumbuhan. Ulhaq pun mencari minum di sisa-sisa embun pagi yang segar. Lalu memakan pupus daun bunga alyssum dengan lahap.

"Hei, Ulhaq. Kamu sedang apa?" Sapa Kenny si bayi kupu-kupu yang cantik dengan warna sayapnya yang indah.

"Aku sedang makan, Kenny!" Jawab Ulhaq dengan ramah.

"Kamu binatang jelek dan menjijikkan. Bulu-bulumu membuat gatal siapapun yang berada di dekatmu. Kamu membuat pemandangan pohon bunga alyssum ini menjadi jelek. Sebaiknya kamu pergi dari ini," Kenny mengejek Ulhaq dengan kata-kata yang menyakitkan.

Namun, Ulhaq tidak marah ataupun membalas mengejek Kenny. Karena Ulhaq tahu semua itu adalah ciptaan Tuhan yang harus disyukuri.

"Kenny, kamu memang cantik dengan warna sayapmu yang indah. Dan aku begini keadaannya. Tapi ini semua ciptaan Tuhan yang wajib kita syukuri," jawab Ulhaq dengan ramah.

Tidak berapa lama kemudian, Latika si bayi lebah datang bersama Sheila si bayi semut merah yang manja. Latika dan Sheila mendekati Kenny.

"Kenny, ada apa ini?" Tanya Latika membuka pembicaraan di awal pertemuan.

"Hei, Latika...! Hei, Sheila...! Aku hendak mencari nektar di sini. Tapi aku malah menjumpai Ulhaq si bayi ulat bulu jelek di sini. Aku jadi tidak selera lagi," jawab Kenny dengan sombong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun