Mohon tunggu...
Lina WH
Lina WH Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

• Ibu dari seorang anak laki-laki, Mifzal Alvarez.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dongeng| Sepasang Saudara Kembar Kecoa

13 Desember 2018   11:59 Diperbarui: 13 Desember 2018   12:32 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : mobile.twitter.com/wilieshop

Kim dan Ken adalah sepasang saudara kembar kecoa. Mereka hanya hidup berdua saja dan sudah terpisah dari orang tuanya karena orang tuanya menganggap mereka berdua sudah cukup dewasa untuk hidup mandiri.

Suatu malam, Kim dan Ken masuk ke dapur seorang petani. Di sana Kim dan Ken mendapati sisa-sisa makanan yang sangat banyak di tempat cucian piring.

"Kim... Lihatlah sisa makanan di piring itu. Ini sangat banyak dan akan membuat kita kenyang," kata Ken kepada Kim dengan semangat.

"Wah...! Ayo kita makan. Dan kita akan tidur nyenyak setelah perut kita kenyang," Kim juga senang dan semangat mengetahui hal tersebut.

"Tapi pastikan dulu, Kim! Apakah makanan ini benar-benar sisa atau akan dimakan lagi oleh Pak Tani itu?" Ken mulai ragu, karena takut salah jika langsung memakannya.

Kim dan Ken akhirnya menunggu sejenak, apakah ada keluarga Pak Tani lainnya yang hendak ke dapur untuk makan. Tetapi sepuluh menit telah berlalu, dan tidak ada seorang pun keluarga Pak Tani yang datang ke dapur.

"Ken, coba kamu intip dari celah pintu dapur. Masih ada orang tidak? Atau sudah pada tidur?" Kim menyuruh Ken untuk memastikan keberadaan keluarga Pak Tani.

Lalu, Ken menuju ke celah pintu dengan langkah pelan dan hati-hati. Ruang keluarga nampak gelap dan tidak ada suara manusia yang didengar Ken. Kemudian Ken masuk ke ruang keluarga melalui celah pintu dapur, maju dan berjalan dengan perlahan. Tidak juga ada lampu yang menyala atau suara manusia. Ken kembali ke dapur menemui Kim dengan langkah yang cepat.

"Kim, sepertinya mereka sudah tidur. Lampu tidak ada yang menyala lagi dan suara manusia juga tidak aku dengar," kata Ken menyampaikan apa yang dilihat tadi kepada Kim.

"Baiklah! Kalau begitu ini memang makanan sisa mereka. Dan tidak akan dimakan lagi, karena piring ini sudah ditaruh di tempat pencucian piring. Ayo kita makan bersama, Ken...!" Kim pun memutuskan untuk memakanan sisa keluarga Pak Tani.

Mereka sangat menikmati karena sudah terlalu lapar juga. Sebelum mereka kenyang, tiba-tiba ada suara langkah kaki manusia yang sangat kencang dan lampu dapur langsung menyala. Kim dan Ken kaget. Sebuah sapu tiba-tiba melanggar ke arahnya. Dengan cepat dan sigap, Kim dan Ken pun menyelamatkan diri, bersembunyi ke ruang sempit diantara kaki-kaki meja yang susah untuk dijamah manusia. Badan mereka gemetaran karena takut. Setelah dirasa aman, mereka keluar dari tempat persembunyiannya dengan pelan untuk memastikan jika sudah tidak ada siapapun di sana. Namun saat mereka melihat tempat pencucian piring sudah bersih, mereka sangat kecewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun