Mohon tunggu...
Herlina Butar
Herlina Butar Mohon Tunggu... Administrasi - LKPPI Lintas Kajian Pemerhati Pembangunan Indonesia

Cuma orang yang suka menulis saja. Mau bagus kek, jelek kek tulisannya. Yang penting menulis. Di kritik juga boleh kok. Biar tahu kekurangan....

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Puan, Sang Maharani

15 Oktober 2019   01:45 Diperbarui: 15 Oktober 2019   02:07 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan itu memakai kebaya berwarna merah. Melangkah di ruang besar yang penuh hiruk pikuk tepukan. Kakeknya proklamator negeri ini. Ibunya juga pernah menjadi Presiden di negeri ini. 

Perempuan  itu terkesan pendiam, sedikit bicara. Bibirnya jarang menunjukkan senyum, tetapi tarikan matanya menunjukkan senyum yang tersembunyi. 

Saya melihatnya sebagai tuan rumah saat acara haul ayahnya di rumah Teuku Umar. Kami sempat berfoto bersama di sela kesibukannya memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu yang malam itu ramai memenuhi rumah Teuku Umar. 

Sama seperti banyak pendapat orang selama ini. Saat Puan menjabat menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, saya dan juga kebanyakan orang berpendapat bahwa tidak ada kebijakannya yang dianggap memiliki greget . Saya tidak melihat sesuatu yang signifikan saat Puan menjadi menteri. 

Saat mendengar kabar bahwa Puan digadang-gadang menjadi Ketua DPR, sikap saya skeptis. Saya sangsi. 

Hubungan antara rakyat dan DPR sedang di titik nadir. Kepercayaan masyarakat terhadap DPR dari tahun ke tahun terus tergerus. Saat ini, demonstrasi terhadap RUKPK yang diam-diam disahkan telah menyulut emosi mahasiswa dan masyarakat yang merasa kecolongan. Demonstrasi bahkan marak di banyak kota.

Mampukah sang Maharani membangun kepercayaan rakyat terhadap DPR?

Mampukan Puan membawa DPR menjadi lembaga yang bermartabat?

Ternyata, kesangsian saya mulai pupus, sirna melihat kemampuannya.

Puan memberikan statemen tegas menegaskan bahwa DPR tak ingin membuat banyak rancangan produk undang-undang pada masa jabatan DPR periode 2019-2024. Puan menyatakan DPR akan lebih berfokus untuk membuat peraturan yang menjadi prioritas dan menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia. Puan berharap DPR kedepan itu tidak perlu memuat satu produk UU terlalu banyak namun kita pilih yang jadi prioritas dan itu akan jadi fokus bagi DPR kedepan yang berguna untuk bangsa dan negara. 

That's so cool...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun