Mohon tunggu...
LINA lina
LINA lina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIn Walisongo Angkatan'21

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Anti Korupsi Melalui Penguatan Karakter di Era Industri

29 November 2021   12:18 Diperbarui: 29 November 2021   12:29 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lebih lanjut jika kita ingat Kembali Salah satu teori tentang penyebab korupsi yang cukup kita kenal adalah gone teori yang dikemukakan oleh Jack bologna. 

Teori menyebutkan Boni adalah ikatan yang menyebutkan bahwa faktor penyebab Korupsi adalah Greeds atau keserakahan, pengungkapan faktor keserakahan potensi yang dimiliki oleh setiap orang dan berkaitan dengan perilaku buruk faktor keserakahan ini sepertinya menjadi faktor yang dominan terbukti dari banyaknya para koruptor yang tertangkap adalah orang-orang yang sebenarnya sudah sangat mampu diberbagai segi kehidupan. 

Berbeda yang kedua adalah faktor kesempatan atau opportunity ini berkaitan dengan keadaan organisasi instansi atau masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka celah atau kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan sayangnya kadangkadang ini justru sengaja diciptakan oleh orang-orang yang menyalahgunakan kewenangan jabatannya sedangkan faktor kebutuhan atau Needs berkaitan dengan faktor-faktor yang dibutuhkan individu untuk menunjang kehidupannya secara wajar dan yang terakhir adalah faktor expose atau pengungkapan berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku ditemukan melakukan kecurangan.

KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa di era revolusi industry 4.0 ini pendidikan anti korupsi harus dapat bertransformasi dan melakukan inovasi, mengingat semakin maju dan berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu. 

Contoh perkembangan teknologi yang sering kita jumpai sehari-hari adalah smartphone atau handphone. Handphone menjadi pegangan dalam segala aktivitas, dari mencarai hiburan hingga mencari nafkah. 

Pengguna handphone bukan hanya dari orang dewasa, anak-anak jaman sekarang juga telah menggunakan handphone untuk menggantikan peran sosialisasi secara langsung diluar rumah. Melihat realita ini orang tua atau guru harus lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak, agar tidak salah dalam melangkah didunia digital ini.

Peran orang tua dalam mendampingi dalam setiap kegiatan yang dilakukan baik dalam dunia virtual yang dilakukan dan diberikan penjelasan setiap nilai yang terdapat dalam sebuah pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari yang dimasukan dalam kurikulum inti yang disebarkan dalam setiap proses pembelajaran. 

Kurikulum yang berada dipersekolahan saat ini harus disesuaikan dengan kondisi revolusi 4.0 yang dihadapi saat ini dimana peran serta guru sudah sangat berkurang dalam memberikan motivasi belajar dengan menggunakan media virtual yang lebih cepat dipahami oleh anak-anak di generasi X ini dan dapat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam revolusi industry 4.0 dengan cara merubah mindset baik orang tua maupun guru dalam hal perkembangan IPTEKS yang sangat mempengaruhi semua sendi dalam kehidupan dan tidak terkecuali dalam pendidikan berbasis nilai dalam membentuk karakter yang bebas dari korupsi dimasa depan nanti.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, H. (n.d.). Pendidikan anti korupsi ditengKorupsi, Pendahuluan Likuiditas, Bantuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun