Mohon tunggu...
Lina Kurniawati
Lina Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran dan Kontribusi Santri untuk Negeri

21 Oktober 2021   22:46 Diperbarui: 21 Oktober 2021   23:19 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa yang ada dibenak kalian jika mendengar kata santri? Mungkin Sebagian orang mengira bahwa santri merupakan seorang yang sedang menuntut ilmu agama di suatu pondok pesantren. Ya, memang mereka hidup di pondok pesantren dan harus mengikuti beberapa aturan yang harus dilakukan agar supaya mereka disiplin, fokus dalam mempelajari ilmu agamanya dan suatu saat dapat mengamalkan apa yang mereka pelajari di pesantren tersebut kepada masyarakat nantinya.

Dalam pendidikan pesantren, santri menjadi kunci utama suksesnya untuk mencapai visi, misi dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Dalam hal ini santri sangat berperan menyukseskan program dan kegiatan yang diselenggarakan di dalam pesantren.

Berbicara tentang santri, bahwasannya setiap tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional atau biasa kita sebut dengan HSN. Peringatan Hari Santri Nasional di Indonesia sudah dilakukan sejak Presiden Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri Nasional.

Mengapa tanggal 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri Nasional?

HSN merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang membawa bangsa Indonesia meraih kemerdekaan dari para penjajah pada kala itu.  Adapun pemilihan tanggal 22 Oktober sebagai peringatan Hari Santri Nasional didasarkan ketika K.H. Hasyim Asy’ari yang merupakan Pendiri Nahdlatul Ulama yang menyerukan ajakan jihad, yang kemudian disebut sebagai Resolusi Jihad, untuk melawan tentara sekutu pada tanggal 22 Oktober 1945.

Pada saat itu, kedatangan para sekutu yang ingin menjajah Indonesia lagi setelah Indonesia sudah merdeka membuat beberapa pihak untuk segera mengambil sikap. Salah satu pihak yang mengadakan perundingan dan pengambilan sikap dalam melawan serangan sekutu adalah pengurus Nahdlatul Ulama (NU). Ini terjadi pada tanggal 21-22 Oktober 1945 dan perundingan tersebut menghasilkan sebuah keputusan yaitu dengan cara menyerukan resolusi jihad.

Resolusi jihad merupakan sebuah ajakan untuk memperjuangkan dan mempertahankan kedaulatan serta kemerdekaan bangsa yang hukumnya fardhu’ain, yang berarti wajib bagi semua orang. Dengan adanya seruan tersebut, membuat para santri secara langsung berkontribusi dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan berjihad untuk melawan serangan dari tentara sekutu tersebut.

Dengan semangat yang tinggi para santri bertekad dan bersatu untuk melawan para penjajah yang ingin menghancurkan Indonesia padahal waktu itu Indonesia sudah merdeka kurang lebih 2 bulan sebelum ditetapkan hari santri.

Mereka sama sekali tidak takut meskipun senjata yang dibawa oleh para sekutu sangat lengkap akan tetapi akhirnya peperangan yang berlangsung selama 3 hari 3 malam itu para sekutu kewalahan karena begitu banyak orang orang di Jawa Timur yang juga ikut dalam peperangan tersebut.

Semangat dari Resolusi Jihad inilah yang kemudian akan diteruskan hingga kini. Peringatan Hari Santri Nasional juga yang mengingatkan kita akan peran para santri yang memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dan telah mengambil porsi perjuangan yang sangat besar.

Ditetapkannya Hari Santri sekaligus untuk mengenang, meneladani dan melanjutkan peran ulama dan santri dalam berjihad untuk membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Peran besar dari kaum ulama, kyai dan para santri sangatlah penting, sebab di tanggal tersebut para santri dari seluruh nusantara dan berbagai penjuru Indonesia mewajibkan setiap muslim untuk membela tanah air dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari serangan penjajah.

Peran santri di dunia pendidikan juga sangatlah luar biasa. Sebelum pemerintah membangun dan memfaslitasi pendidikan yang seperti saat ini, dulu para kyai sudah mempunyai pondok atau semacamnya yang tidak begitu besar yang kemudian menjadi tempat di mana ia mengamalkan dan menyebarkan ilmu ilmu agama kepada para santri nya. Di seluruh pelosok nusantara bahkan para kyai dan ulama telah mendidik masyarakat akan paham tentang agama islam.

Adanya santri yang dulu ikut andil dalam melawan penjajah untuk membela tanah air, menjaga dan mempertahankan keutuhan serta kedaulatan bangsa Indonesia perlu kita apresiasi. Karena tanpa mereka mungkin negara Indonesia sudah hancur dan dijajah oleh sekutu sampai saat ini.

Pada tahun 2021, Peringatan hari santri ini mengusung tema yang sangat luar biasa yaitu “Siaga Jiwa Raga” yang berarti suatu bentuk sikap santri yang harus selalu siap siaga untuk menyerahkan jiwa dan raganya dalam membela tanah air dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu, tema ini juga sangat penting mengingat pandemi Covid-19 belum usai, para santri juga harus siap dan ikut andil dalam menjaga protokol kesehatan baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Kontribusi yang dilakukan para santri sangat banyak termasuk berjihad. Para santri bertekad untuk menjadi manusia-manusia yang harus mengambil peran sebagai garda terdepan dalam berbagai bidang dengan tujuan untuk menebar rahmat sesama umat manusia dan lingkungan sekitarnya serta untuk terus menjaga keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam konteks Indonesia, kontribusi dan dedikasi santri yang berjiwa nasionalisme dengan sikap menjunjung tinggi nilai nilai Pancasila, UUD 1945 sebagai sebuah konsep final di negara ini. Ditambah lagi bekal ilmu agama yang mampu dan multikompetensi keilmuan dan keagamaan.

Dengan demikian dedikasi terhadap negeri akan menjadi alat pengikat batin bagi seluruh bangsa Indonesia mulai dari suku, budaya, agama, dan lain sebagainya sehingga para santri berdedikasi tinggi untuk menciptakan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan kesadaran dari masyarakat untuk hidup secara bertoleran serta saling menghargai satu sama lain di tengah keberagaman NKRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun