Mohon tunggu...
Lim Suandi
Lim Suandi Mohon Tunggu... Freelancer - Belum Bekerja

Bukan siapa-siapa kamu. www.limsuandi.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pengalaman Dijitak dan Diteror Driver Nakal di Aceh, Apa Benar Mereka Ditindak?

9 Juli 2019   14:10 Diperbarui: 9 Juli 2019   14:58 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Driver Mobil Ojek Online (Foto: Otosia.com)

Kita semua hening di dalam mobil, ia marah-marah ke kami dengan ocehan yang hanya dapat dimengerti beberapa saja.

Sampai di lokasi
Sampai dilokasi, ku pikir cerita dan kesialan akan hilang. Nyatanya tidak, kami belum disuruh keluar. Ia minta bayaran tambahan lebih, karena ia telah muter-muter mulai dari penginapan hingga disini. Padahal muter-muternya mungkin sekitar 100 meter.

Terjadilah adu mulut nih, saya bilang saja "lah kok begitu pak, kami bayar sesuai kesepakatan lah". Kemudian adu mulut tetap terjadi hingga akhirnya kerah baju saya ia pegang dan leher saya sakit rasanya. bukan hanya itu saja, bahkan kepala saja di jitak. Ya ampun, saya benar-benar tidak terima hal demikian. Saya bilang gila ya kamu, main jitak kepala orang. Dengan kondisi marah dan meluap, teman-teman semua tegang.

Lalu dia meminta bayaran dengan cara merebut semua uang yang ada ditangan teman. Padahal uang tersebut belum dihitung karena banyak. Kami perkirakan uang yang di ambil sekitar 50 - 70 ribu dari harga bayar seharusnya 38ribu.

Kemudian ia langsung merampas gaway yang sedang saya pegang, sambil berkata. "kalian pasti akan kasi saya bintang satu, enak saja mau kasi bintang satu". Kemudian hp saya dilempar ke teman, untung tidak jatuh. Belum selesai disitu ternyata, dia masuk mobil dan membuka kaca mobil seraya berkata "Hei kamu, awas ya kamu. Aku tau lokasi kamu, aku pecahkan nanti kepala kamu, matilah". Kemudian langsung ngebut dengan lolongan mobil yang dibesarkan.

Kuhubungi Kontak Surel Pengaduan Ojek Online
Aku kirimkan bukti pemesanan, akun driver yang bersangkutan dan kuceritakan apa yang telah terjadi melalui surel tersebut. Kulanjutkan berkumpul bersama dengan kondisi psikis tertekan karena ancaman. Bahkan dia tau lokasi penginapan kami. 10 menit kemudian ada panggilan masuk, menggunakan telpon kantor dan dibawahnya muncul alamat kantor. Saya bingung dan langsung saja angkat.

Kemudian penelpon memperkenalkan diri, bahwa merupakan dari pihak ojek yang bersangkutan. Saya keluar kafe dan mencari tempat sepi. lalu menceritakan kondisi dan peristiwa yang terjadi sesuai kronologi, karena penelpon memintanya.

Kemudian dengan gampangnya ia berkata: terima kasih pak, mohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah terjadi, kami akan memanggil dan memberikan pengarahan kepada driver tersebut.

Saya yang masih sangat kesal dan jengkel berkata "tolong ya mbak, mohon segera di proses". Kemudian ia menjawab sesuai prosedur dan jam kerja besok, driver akan dihubungi esok hari. Gila ya, kalau CS-nya besok lupa bagaimana? Apa ada keluhan lainnya? Saja bilang tidak ada lagi, karena hanya menambah kekesalan saya.

Panggilan tidak dikenali sering menelpon
Setelah pulang ke penginapan, puluhan kali panggilan tak dikenali masuk ke nomor saya. Saya angkat dia malah diam, sungguh meneror saya secara pribadi. Saya matikan gaway dan memejamkan mata meski tidak bisa tidur.

Sampai esok harinya terdengar di telinga saya, dari perempuan yang penginapannya persis gedung sebalah. Ia berkata ke panitia yang aku dengar seperti ini. "tadi malam ada seseorang laki-laki yang berada dilokasi kita, mengintip dari jendela depan dan belakang, aku nggak tau siapa? Ia berkeliling di sekitar penginapan kita,  aku jadi takut".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun