Mohon tunggu...
Lime Commerce
Lime Commerce Mohon Tunggu... -

.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kenapa Harus Memiliki Online Shop Sendiri?

8 Juni 2017   13:19 Diperbarui: 10 Juni 2017   09:34 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
All images from unsplash. Free for commercial use

Menjual produk anda di situs marketplace seperti tokopedia, bukalapak atau sosial media seperti Facebook dan Instagram mungkin adalah cara yang paling mudah dan praktis dalam membangun bisnis online anda. Dengan situs-situs marketplace dan sosial media, anda bisa berjualan online tanpa mengeluarkan uang sepeserpun dan tanpa perlu repot-repot membuat website e-commerce atau online shop anda sendiri.Tetapi. ada saatnya dimana anda harus pindah dari sana dan mulai membangun website anda sendiri. Jika anda masih bisa mendapatkan banyak keuntungan dengan berjualan di situs marketplace dan sosial media, kenapa anda harus repot-repot pindah? Kenapa anda harus mengeluarkan modal lebih untuk membuat online shop anda sendiri padahal saat ini saja bisnis online anda sudah cukup menguntungkan? Ada beberapa alasan kenapa anda tidak bisa selamanya hanya mengandalkan situs marketplace dan sosial media.

1. Membuat bisnis online anda jadi tampil "beda" dengan yang lainnya

Ketika anda berjualan di situs marketplace, anda cenderung untuk "mengintip" kompetitor anda, melihat bagaimana cara mereka mengkategorikan barang jualan mereka, dan kemudian menirunya. Bahkan terkadang, beberapa penjual bisa menggunakan gambar produk dan deskripsi yang sama persis. Hal ini bisa terjadi karena para penjual tersebut mengambil barang dari supplier yang sama, dan mereka terlalu malas untuk membuat deskripsi produk mereka sendiri, sehingga mereka lebih memilih untuk copy paste saja.

Bayangkan jika anda ada di posisi pembeli, melihat beberapa penjual yang menjual barang dengan rupa yang sama persis? Bagaimana anda akan memilih barang mana yang hendak dibeli? Biasanya pembeli akan memilih berdasarkan harga termurah, atau penjual yang memberikan bonus-bonus tambahan.

2. Memiliki kontrol yang lebih

Berjualan online di situs-situs marketplace dan sosial media sebenarnya memiliki konsep yang hampir sama seperti membuka toko di ruko yang anda sewa (bukan milik anda). Jika berjualan ditempat yang tidak anda miliki, segala jenis kemungkinan bisa saja terjadi.

Misalnya, si pemilik gedung atau ruko tiba-tiba memutuskan untuk menjual gedungnya tersebut. Anda yang hanya sebagai seorang "penyewa" tidak akan bisa berbuat banyak selain mencari tempat lain untuk berjualan.

Hal yang sama juga berlaku untuk situs marketplace dan sosial media. Istilahnya, anda hanya "meminjam tempat". Anda bukanlah pemilik situs atau sosial media tersebut, ya kan? Banyak juga kasus dimana akun penjual dihapus atau diblokir secara sepihak oleh situs marketplace tempat mereka berjualan online. Entah karena si penjual melanggar salah satu aturan mereka, atau karena si penjual mendapatkan terlalu banyak respon negatif dari pembeli, dsb. Bahkan beberapa dari mereka tidak bisa mencairkan uang hasil penjualan yang tersimpan di virtual akun mereka. Kalau sudah begitu, siapa yang mau anda salahkan?

Jika anda hanya mengandalkan solusi dari pihak ketiga (marketplace dan sosial media), anda tidak akan bisa memiliki kontrol penuh terhadap bisnis online anda. Itu bukanlah cara yang pintar untuk menjalankan bisnis. Sebagai pendiri dan pemilik bisnis tersebut, andalah yang harusnya memegang kontrol penuh, bukannya orang lain.

3. Membebaskan bisnis online anda dari "perang harga"

Marketplace itu ibarat "medan perang" bagi para penjual online. Terlalu banyak kompetitor dan sulit untuk membedakan antara satu penjual dengan penjual lainnya, terutama jika penjual-penjual tersebut menjual produk yang sama persis (bahkan mungkin foto produknya pun sama).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun