Mohon tunggu...
Limantina Sihaloho
Limantina Sihaloho Mohon Tunggu... Petani - Pecinta Kehidupan

Di samping senang menulis, saya senang berkebun, memasak (menu vegetarian), keluar masuk kampung atau hutan, dan bersepeda ontels.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Parapat, Kota Indah di Tepi Danau Toba

26 Februari 2010   00:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:44 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_81868" align="alignleft" width="300" caption="Paparat dari arah Samosir. (Foto oleh: LTS)"][/caption] Parapat, salah satu kota kecil yang paling saya sukai di Sumatera Utara. Dari Pematang Siantar, naik angkutan umum, saya bisa sampai dalam satu jam kota berpemandangan indah ini. Kemarin siang saya ke Parapat untuk sebuah pertemuan, malamnya kembali ke Siantar. Sebentar lagi saya mau ke sana lagi sebab pertemuan yang saya maksud ini belum usai. Parapat masuk dalam wilayah Kabupaten Simalungun. Walau begitu, hanya sedikit orang-orang Simalungun di wilayah ini. Mayoritas penduduk di sini berbahasa Toba; artinya mereka orang-orang Toba. Sama halnya dengan penduduk di Tigaras. Secara umum, penduduk di sepanjang tepi Tepi Danau. Sejak kecil sampai sekarang, sering saya pergi ke Parapat terutama kalau hendak ke Samosir, ke kampung kami. Bapak saya orang Samosir, jadi saya juga secara otomatis adalah orang Samosir, hehe. [caption id="attachment_81876" align="alignright" width="300" caption="Tigaras juga mempunyai pemandangan alam yang sangat indah. (Foto oleh: LTS)"][/caption] Bagi kami, ada beberapa pilihan untuk tiba di Samosir: lewat Parapat, Tigaras atau Haranggaol. Perlewatan yang paling menarik adalah Parapat kalau kita tinjau dari suasana keramaian. Tigaras jauh lebih sepi kalau kita bandingkan dengan Parapat. Belakangan, Haranggaol tak lagi seramai dulu ketika saya masih kecil. Waktu itu, setiap Senin dan Kamis kapal-kapal berdatangan dari Pulau Samosir ke Haranggaol; kedua hari itu adalah hari pekan di haranggaol. Samosir waktu itu meruapakan salah satu wilayah penghasil bawang merah yang terkenal. Belakangan bawang merah rusak dan secara otomatis keadaan ini sangat mempengaruhi situasi perdagangan hasil pertanian di Haranggaol. [caption id="attachment_81869" align="alignleft" width="300" caption="Naik speed-boat di Danau Toba. Saya yang sedang berdiri di barisan paling depan itu ya, hehe. (Foto oleh: JP)"][/caption] Parapat terutama terkenal sebagai daerah tujuan wisata di Sumatera Utara; satu paket dengan Samosir. Biasanya para turis akan melanjutkan perjalanan ke Samosir melewati Parapat. Jalan raya dari Pematang Siantar ke Parapat relatif bagus. Jalan ini juga merupakan jalan lintas Sumatera; bis-bis antar lintas Sumatera seperti ALS melewati Parapat menuju Jakarta dan sebaliknya. Belakangan jasa bis antar listas Sumatera ini mempunyai peminat yang jauh berkurang dengan kehadiran lebih banyak jenis penerbangan dari Polonia-Jakarta dan sebaliknya.*** [caption id="attachment_81871" align="aligncenter" width="300" caption="Parapat pada permulaan abad 20. (Sumber: FB F. Nainggolan)"][/caption] Tulisan-tulisan berkaitan:

Tour de Samosir Ada Bule Buang Sampah Sembarangan di Danau Toba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun