Mohon tunggu...
Limantina Sihaloho
Limantina Sihaloho Mohon Tunggu... Petani - Pecinta Kehidupan

Di samping senang menulis, saya senang berkebun, memasak (menu vegetarian), keluar masuk kampung atau hutan, dan bersepeda ontels.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berpikir, Berbicara, Menulis

21 Januari 2023   20:09 Diperbarui: 21 Januari 2023   20:10 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Menulis dengan tangan adalah salah satu pekerjaan yang paling aku suka --- dok.pri)

 Melihat tumpukan sampah itu membuat saya berpikir: Kalau penumpukan sampah, terutama yang non-organik terus-menerus berlangsung, apa akibatnya?

 Penumpukan sampah di dekat pelangkat itu, yang sisi baratnya berbentuk jurang, belum lama berlangsung, itu terutama terjadi setelah ancaman Covid-19, di mana manusia sudah boleh keluar rumah termasuk mendatangi tempat-tempat wisata.

 Areal di mana pelangkat itu berdiri adalah wilayah pariwisata di Kabupaten Simalungun di mana pengunjung belakangan ini semakin ramai datang ke sana. Jumlah bangunan di wilayah itu juga bertambah. Itu berarti volume sampah di sana juga bertambah.

 B. Identifikasi Masalah
 1. Penumpukan sampah di hutan yang merupakan kawasan rawan bencana gerakan tanah.
 2. Apa akibat jangka pendek dari penumpukan sampah dalam hutan ini?
 3. Apa akibat jangka Panjang dari penumpukan sampah dalam hutan ini?
 4. Apa akibatnya terhadap bisnis pariwisata?
 5. Apa akibatnya terhadap kesehatan mahluk hidup dan lingkungan?

 C. Pembatasan Masalah
 Penelitian ini berfokus pada apa yang terjadi di Simarjarunjung dengan memperhatikan ke-5 masalah seperti yang saya jabarkan di atas.

 D. Perumusan Masalah
 Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka saya merumuskan:
 1. Penumpukan sampah di dalam hutan yang rawan bencana gerakan tanah dalam jangka pendek dan Panjang akan berakibat buruk terhadap keberlangsungan mahluk hidup.
 2. Penumpukan sampah di dalam hutan di kawasan pariwisata akan mengakibatkan kerugian ekonomi dan menurunnya kualitas dan kenyamanan hidup.

 E. Tujuan Penelitian

 Memperhatikan gambaran di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
 1. Mengetahui apa saja akibat dari tindakan manusia yang tidak sesuai dengan kaedah atau hukum-hukum alam di mana alam itu tidak seharusnya kita rusak.
 2. Mengetahui apa saja yang menjadi alasan dari manusia sehingga mereka merusak alam di sekitarnya.
 3. Mengetahui apa saja yang dapat kita kerjakan untuk mengurangi atau menghentikan perusakan alam lingkungan.

 F. Manfaat Penelitian
 Saya bertekad:
 1. Saya menjadi manusia yang lebih baik dalam menjaga kelestarian alam di mana pun saya berada.
 2. Saya berharap semakin banyak sesama manusia yang peduli dan menjaga kesehatan alam lingkungan di sekitar mereka kapan dan di mana pun mereka berada.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun