Mohon tunggu...
Limantina Sihaloho
Limantina Sihaloho Mohon Tunggu... Petani - Pecinta Kehidupan

Di samping senang menulis, saya senang berkebun, memasak (menu vegetarian), keluar masuk kampung atau hutan, dan bersepeda ontels.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Formal dan Kematian Dini

10 Januari 2023   13:08 Diperbarui: 10 Januari 2023   13:30 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tak lama setelah pensiun, meninggal, bahkan, belum pensiun sudah sakit dan meninggal. Kenapa? Kedua orang tua mereka tidak kenal istilah pensiun dan bisa hidup dan masih bekerja sampai usia tua. Anak-anak mereka sebagian kok sudah bermatian pada usia bahkan sebelum usia pensiun? Aku juga heran, di zaman literasi, seorang manusia hanya dihargai sampai usia 58 dan 60?  Setelah itu sebagian memasuki fase/ periode post-power-syndrom kalau belum check-out?

Ibunya opungku yang laki-laki usianya 105 tahun pada saat ia meninggal. Heran, kenapa usia cucunya, misalnya, yang sudah bisa baca tulis, yang sudah mengecap sekolah sampai perguruan tinggi dan menjadi pegawai negeri malah nggak bisa sampai 60 tahun? Kukira fenomena macam ini bisa terjadi di banyak tempat bukan hanya di Indonesia ini?***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun