" BATAS HARI "
Memandang waktu yang berputar,
jam dinding yang berdetik tiada henti,
mencoba mencegahnya mengalir,
berharap dapat menyimpannya nanti.
Agar saat membutuhkannya,
aku dapat mengambilnya sedikit nanti,
sebagai penolak usia dan anti tua,
karena aku butuh tenaga untuk terus berlari.
Mengejar apa yang belum selesai,
melakukan apa yang kuingini,
namun kenyataan berbicara apa adanya,
aku harus menghadapi semuanya.
Berlomba dengan kelemahan dan datangnya uban,
sebelum menyita kesempatan dan menggerus kehidupan,
yang mungkin kusadari dan kutahu,
atau mungkin tak kusadari dan kutak mau tahu.
Perlahan tapi pasti,
lelah tubuh dan batin mendera diri,
sebelum sempat menuliskan sebuah pesan,
atau sekedar menawar penundaan.
Saat itu baru menyadari batas hari,
yang menggiring setiap manusia,
ke tempat penjanggalan terakhirnya,
dimana hilang sudah desah nafas ini.