Mohon tunggu...
Lilis Tiana Wijayanti
Lilis Tiana Wijayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi IAIN Jember

Selalu semangat dalam mencapai sebuah tujuan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Rekontruksionisme dan Tokoh Filosofinya

27 Mei 2020   16:00 Diperbarui: 27 Mei 2020   15:57 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Disini, saya akan sedikit memaparkan tentang filsafat pendidikan rekontruksionisme beserta tokoh filosofi pendidikan rekontruksionisme...

Mari kita simak dibawah ini!!!

A. Filsafat Pendidikan Rekontruksionisme

   Filsafat pendidikan rekontruksionisme ini sering disebut juga sebagai aliran rekontruksionisme. Aliran rekontruksionisme merupakan suatu aliran filsafat pendidikan yang berusaha memperbaiki sebuah susunan kebudayaan yang lama dengan membangun sebuah susunan kehidupan kebudayaan yang memiliki corak modern serta berupaya dalam mencari sebuah kesepakatan antar sesama manusia. Susunan tersebut bertujuan supaya dapat mengatur sebuah kehidupan kebudayaan manusia dalam suatu lingkungannya. Aliran rekontruksionisme ini memiliki prinsip-prinsip yang sejalan dengan aliran perenialisme, dimana aliran rekontruksionisme ini berawal dari sebuah kondisi masyarakat yang meninggalkan sebuah susunan kehidupan kebudayaan di dunia. Tetapi dalam aliran rekontruksionisme dan aliran perenialisme ini terdapat sebuah perbedaan dalam memecahkan suatu masalah dimana aliran perenialisme ini memilih untuk kembali kepada kebudayaan yang lama karena kebudayaan yang lama ini mampu membawa manusia dalam mengatasi sebuah ke krisisan. Sedangkan aliran rekontruksionisme ini lebih memilih untuk membina suatu konsesus dimana konsesus ini akan membawa masyarakat untuk mencapai sebuah tujuannya. Aliran rekontruksionisme ini juga memandang alam ini sebagai suatu metafisika dimana alam ini memiliki berbagai macam hakikat seperti hakikat materi dan hakikat rohani. Dan aliran rekontruksionisme ini juga memandang suatu realita ini memiliki sifat yang universal dimana aliran ini berkeyakinan bahwa tugas manusia ini menyelamatkan dunia. Jadi dengan ini manusia perlu mendapatkan sebuah bimbingan atah arahan yang dapat mengembalikan daya intelektual dan spiritual manusia. Aliran rekontruksionisme ini juga mempunyai persepsi dimana masa depan suatu bangsa dan dunia ini akan diatur oleh masyarakat jadi semua keinginan masyarakat akan menjadi sebuah kenyataan.

B. Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan Kontruksionisme

 1. George Counts

    George Counts adalah salah satu tokoh filsafat pendidikan rekontruksionisme yang lahir di Amerika Serikat pada tahun 1889. Dengan diterbitkannya buku John Dewey pada tahun 1920 yang berjudul Rekontruktion In Filosofi, dimana buku ini dijadikan sebuah gerakan oleh George Counts dengan temannya pada tahun 1930. Kedua tokoh tersebut memiliki sebuah gagasan untuk membangun masyarakat baru yang dipandang layak dan adil. George Counts ini tidak hanya memiliki sebuah karya sebagai tokoh filsafat pendidikan rekontruksionisme  akan tetapi George Counts ini juga memiliki berbagai karya diantaranya Leard The School Squad New Social Order dimana karyanya ini berisi tentang sebuah kenyataan yang tepat dalam melibatkan segala hal untuk menyelesaikan sebuah masalah pendidikan sosial. Menurut George Counts ini sebuah pendidikan harus memiliki sebuah agen perubahan dalam rekontruksi sosial. Dalam sebuah konsep pendidikan rekontruksionisme, George Counts ini berpendapat bahwa sebuah pendidikan ini diperumpamakan dalam pengungkapan sebuah konsepsi perumusan dan peradaban filsafat pendidikan yang dapat mempersiapkan calon pendidik dalam mengatasi sebuah ke krisisan sosial dan ketertinggalan kebudayaan. Jadi pendidik disini mengambil posisi sebagai ujung tombak dalam mentransformasikan sebuah pendidikan. Dalam tujuan pendidikan George Counts ini juga memandang pendidikan sebagai cara untuk membebaskan dan mengelola pikiran serta mengepresikan dari sebuah peradaban lainnya.

 2. Caroline Partt

    Caroline Partt adalah salah satu tokoh filsafat pendidikan rekontruksionisme yang menganggap bahwa filsafat pendidikan rekontruksionisme ini didasarkan atas suatu anggapan dimana kontrogresif memikirkan suatu masalah yang ada pada masyarakat. Caroline Partt ini juga berpendapat bahwa seorang konsepsionis sosial ini sangat berpengaruh karena pada suatu periode sekolah harus memperoleh sebuah nilai terbesar yang dihasilkan oleh setiap manusia, dimana manusia ini berfikir secara efektif dan konstruktif. Jadi untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan rekontruksionisme ini harus berupaya dalam mencari sebuah kesepakatan antar sesama manusia supaya dapat mengatur sebuah susunan kehidupan kebudayaan manusia dalam suatu lingkungannya.

 3. Paulo Freire

     Paulo Freire adalah salah satu tokoh filsafat pendidikan rekontruksionisme yang lahir di Brazil pada tahun 1921 dan meninggal pada tahun 1997 dimana Paulo Freire ini memiliki latar belakang pendidikan di bidang Hukum, Paulo Freire ini juga sempat menjadi pengacara, menjadi seorang guru bahasa Portugis dan juga sebagai tokoh utama filsafat pendidikan rekontruksionisme. Paulo Freire ini berpendapat bahwa sebuah pendidikan mempunyai tujuan dalam membuka sebuah mata peserta didik atau dengan kata lain yaitu konsentasi. Konsetasi disini bertujuan untuk membongkar sebuah kebudayaan yang diam, dimana kebudayaan yang diam ini merupakan suatu kondisi atau keadaan masyarakat dimana nantinya masyarakat ini akan diperintah oleh penguasa sehingga masyarakat ini tidak berani dalam menanyakan sebuah keberadaannya jadi pada akhirnya masyarakat ini menerima sebuah keadaan yang secara fasilitas, dimana tujuan ini menyadarkan peserta didik dalam sebuah realita dari kecerdasannya sendiri sehingga peserta didik disini dapat melakukan tranformasi sosial. 

Terimakasih, Semoga Bermanfaat....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun