A. Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan
 1. Aliran Progresivisme
  Dalam aliran progresivisme ini manusia harus selalu maju, bertindak konstruktif, inovatif, reformatif, dan dinamis. Sebab manusia mempunyai naluri yang selalu berubah-ubah.Â
   Aliran progresivisme ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa kini mungkin tidak benar pada masa yang akan datang. Pendidikan ini harus berpusat pada anak bukan berpusat pada guru.Â
  Imam Barnadif berpendapat bahwa progresivisme menghadapi pendidikan yang progresif atau maju. Semua itu harus dilakukan oleh pendidikan agar manusia dapat melalui kemajuan supaya manusia bertindak dengan intelegensinya.
 2. Aliran Konstruktivisme
  Suatu aliran filsafat pengetahuan yang memiliki anggapan bahwa pengetahuan adalah sebuah hasil dari konstruksi manusia itu sendiri. Manusia yang mengkonstruksi pengetahuan mereka melalui interaksi mereka dengan suatu objek, pengalaman, fenomena, serta lingkungannya.
  Salah satu tokoh pelopor konstruktivisme yaitu Jeans Peaget. Jeans Peaget adalah seorang psikolog yang kelahirannya di Nusatel, Swiss pada tanggal 19 Agustus 1896. Konstruktivisme yang dikembangkan jeans peaget ini dalam pendidikan dikenal dengan konstruktivisme Kognitif. Jeans Peaget ini mengemukakan bahwa seseorang yang belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan perkembangan kognitif peserta didik, agar peserta didik dapat belajar dengan lebih efektif dan sesuai dengan pengetahuan serta perkembangan kognitif mereka.
 3. Aliran Humanistik
  Aliran Humanistik ini sering disebut dengan aliran humanisme. Aliran humanisme adalah sebuah pemikiran filsafat yang selalu mengedepankan nilai-nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai kriteria dalam segala hal.
  Dalam teori Heararki, masalah kebutuhan dibagi menjadi 5 tingkatan, baik dari tingkat yang rendah sampai yang paling tinggi. Tingkat yang paling rendah atau paling bawah terletak pada kebutuhan fisiologis. Tingkat yang kedua terletak pada kebutuhan rasa aman perlindungan. Tingkat yang ketiga terletak pada kebutuhan yang digolongkan pada kelompok kasih sayang. Tingkat yang keempat terletak pada kebutuhan atas penghargaan diri. dan tingkat yang kelima terletak pada kebutuhan aktualisasi diri.