Pemakaian mukena di Indonesia bukanlah suatu hal yang baru. Pakaian yang menyerupai kerudung panjang ini kerap digunakan oleh para muslimah ketika hendak melakukan ibadah salat.
Meskipun di Indonesia mukena kerap dipakai sebagai pelengkap salat bagi para perempuan muslim, namun, apakah para muslimah di seluruh dunia juga memakai mukena saat hendak menunaikan salat?
Untuk mencari tahu lebih lanjut, berikut beberapa fakta tentang mukena.
1. Diperkenalkan oleh Walisongo
Penggunaan mukena sebagai pelengkap salat bagi muslimah di Indonesia diprakarsai oleh Wali Songo. Wali Songo sendiri merupakan sembilan tokoh Islam yang berperan penting dalam sejarah penyebaran agama Islam di Nusantara.
Mukena menjadi salah satu bentuk inovasi yang diciptakan oleh Wali Songo untuk menyebarkan agama Islam. Menurut Jurnal Studi Kultural Volume 1 yang terbit pada 2016, penggunaan mukena pertama kali diperkenalkan oleh Wali Songo pada abad ke-14.
2. Menyesuaikan dengan budaya Indonesia
Kala itu, para perempuan hanya menggunakan kemben dan jarik dalam kehidupan sehari-hari. Karena sebagian besar pekerjaan dilakukan di sawah dan ladang, mereka masih merasa kerepotan jika harus menggunakan pakaian yang sesuai dengan prinsip Islam dalam beraktivitas. Namun, mereka juga tetap ingin melaksanakan salat sesuai syariat Islam di mana seseorang harus berpakaian bersih, rapi, dan menutup aurat.
Karena adanya benturan antara antara syariat Islam dan budaya masyarakat, Wali Songo kemudian memperkenalkan mukena sebagai usaha untuk membantu memenuhi kebutuhan ibadah para muslimah di tanah Jawa. Mukena dibuat agar para muslimah dapat memenuhi salah satu syarat dalam pelaksaan salat yaitu menutupi aurat.
Mukena yang diperkenalkan oleh Wali Songo merupakan suatu inovasi yang dibuat untuk memenuhi syarat Islam dalam menunaikan salat dan tetap disesuaikan dengan budaya yang ada di Jawa. Mukena diciptakan untuk menyelaraskan budaya para perempuan yang kala itu masih mengenakan kemben dan jarik dengan cara berpakaian yang diatur dalam Islam.