Mohon tunggu...
Lilis Nur Mukhlisoh
Lilis Nur Mukhlisoh Mohon Tunggu... Content Writer

Simple is best

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Frugal Living" sampai "Kabur Aja Dulu", Bagaimana Gerakan Masyarakat Jadi Simbol Protes terhadap Pemerintah?

19 Februari 2025   12:44 Diperbarui: 19 Februari 2025   12:44 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hashtag gerakan "Kabur Aja Dulu" yang hangat jadi perbincangan di platform X (twitter) (dok. X)

Memasuki tahun 2025, masyarakat telah menginisiasi berbagai gerakan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Salah satunya adalah tren frugal living yang ramai di media sosial pada awal tahun sebagai bentuk boikot terhadap kebijakan kenaikan PPN 12%. 

Belakangan ini, muncul gerakan serupa yang kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Gerakan ini mendorong masyarakat untuk mencari peluang kerja atau melanjutkan pendidikan di luar negeri dan dikenal dengan istilah "Kabur Aja Dulu".

Gerakan ini menyebar luas di berbagai platform media sosial di Indonesia, seperti Instagram, TikTok, dan X (Twitter). Banyak netizen yang mengungkapkan keinginan mereka untuk mencari peluang di luar negeri, sementara para diaspora turut memberikan dukungan dengan membagikan informasi dan motivasi bagi mereka yang ingin merantau. 

Kemunculan gerakan ini bukan tanpa alasan, melainkan dipicu oleh kebijakan pemerintah yang dianggap tidak masuk akal dan memberatkan masyarakat, seperti pembatasan penjualan gas elpiji 3 kg di pengecer yang bahkan sampai menyebabkan korban serta kebijakan efisiensi yang berujung pada gelombang PHK.

Dilansir dari Tribunnews, Daisy Indira Yasmine, seorang sosiolog dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa gerakan ini mencerminkan kegelisahan serta aspirasi anak muda di Indonesia. 

Ia berpendapat bahwa banyak masyarakat Indonesia mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan, menghadapi pendapatan yang tidak sebanding dengan biaya hidup, serta merasa tidak pasti mengenai masa depan mereka. Gerakan ini mencerminkan realitas yang dihadapi oleh banyak pemuda Indonesia yang mendambakan peluang serta harapan yang lebih baik. 

Dampak gerakan yang diinisiasi oleh masyarakat

Sebagian orang mungkin menganggap gerakan ini hanya sekadar tren yang tampak sepele. Namun, di baliknya, terdapat berbagai dampak yang muncul sebagai konsekuensi dari gerakan ini, di antaranya:

1. Meningkatkan Kesadaran Publik terhadap Isu Sosial dan Ekonomi

Gerakan yang diinisiasi oleh masyarakat sering kali menjadi alarm sosial yang membangkitkan kesadaran publik terhadap suatu isu. Contohnya, saat tren frugal living muncul sebagai respons terhadap kenaikan PPN 12% berhasil membuat banyak orang lebih sadar akan kondisi ekonomi yang makin berat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun