Pahe (penghibur hate)
hari dan minggu yang kesekian hadir didepan kelas, bertemu dengan murid murid yang "berwarna warni "tingkah dan polahnya. kelas satu oh kelas satu.... emejing (seharusnya amazing tapi saya plesetkan pengucapannya jika ngobrol atau sharing dengan rekan sejawat)
dikelas satu setiap pagi penuh drama, ada yang menarik narik bajuku meminta tolong mengikatkan tali sepatunya yang terlepas, ada yang berdiri dengan berpegangan daun pintu tidak mau masuk kedalam kelas, ada yang menangis karena lupa membawa tugas, ada yang menangis kejer karena tidak mau ditinggal oleh mamahnya. tetapiiii tidak sedikit hal hal manis dan lucu yang saya alami. seru engga... seru engga... seruuu bingits.
Banyak teman seangkatan saya yang berprofesi tidak seperti saya kalau bertemu atau kumpul bareng selalu memuji saya, mereka selalu mengatakan kalau saya awet muda, wajahnya selalu ceria begitu sanjung mereka, padahal sudah memiliki anak 2 sama seperti mereka. xixixi.. saya terkekeh dalam hati. mungkin karena setiap hari saya selalu action main drama bersama bocil bocil kesayangan... hehe
tidak dapat dipungkiri kejadian lucu dan tidak terduga terkadang ada dan terjadi didalam kelas, yang mungkin akan selalu saya ingat dan jadi penghibur hati dan jiwa. seperti halnya pagi ini, semua siswa sudah duduk rapih dimejanya masing-masing. agak sedikit berbeda, karena hari ini kami akan melakukan kegiatan membuat hasil karya. kami akan menempel berbagai jenis biji-bijian dan membentuknya menjadi berbagai macam gambar. semua siswa sudah siap dengan bahan-bahan yang kemarin sudah diumumkan harus dibawa.
pandangan saya tertuju pada seorang siswa sebut saja Abim, yang lain sibuk mulai kegiatan membuat hasil karya, Abim tampak bingung dan clingak clinguk. saya hampiri Abim, saya duduk disebelahnya sambil bertanya, Abim kamu bawa biji-bijian apa pinter, tanyaku manis.. hehe
saya engga bawa bu, jawab Abim datar.
kenapa Abim engga bawa, Abim lupa ya bilang sama mamah kalau hari ini tugas membawa biji-bijian, tanya saya lagi
engga bu guru, Abim engga lupa, kemarin udah bilang sama mamah, jawab Abim meyakinkan saya.
terus sudah disiapkan belum, saya terus meminta konfirmasi
udah disiapin bu guru, kta mamah ntar dianterin sama ayah soalnya berat, jawab Abim yakin.