Mohon tunggu...
lilis herawati
lilis herawati Mohon Tunggu... Guru - guru ( Literasi ilmu dan menambah persahabatan)

Pengalaman adalah guru yang paling baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Restitusi Sebagai Solusi dalam Pembentukan Karakter Siswa

17 Desember 2022   10:27 Diperbarui: 18 Desember 2022   07:01 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada hubungan yang paling indah di dunia ini kecuali hubungan antara guru dan para siswanya.  Karena  ikatan hati yang terjalin diantara mereka merupakan ikatan suci dan direstui oleh Sang Pemilik Alam ini. Ada transfer ilmu dalam hubungan mereka , dimana ilmu merupakan cahaya yang dapat menerangi jalan kehidupan para siswa atau anak didik untuk masa yang akan datang.

Keinginan seorang guru dalam mendidik siswa-siswanya  pasti sesuatu yang sangat tinggi nilainya, tidak ada yang bisa menyangkal jika keiginan-keingnan itu adalah sesuatu yang dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia di masa datang.  Karena dengan ilmu kehidupan seseorang dapat berubah menjadi lebih baik.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Namun ada kalanya dalam proses pembelajaran ada siswa melakukan pelanggaran tata tertib,   menyebabkan seorang guru memberikan suatu respon dan komunikasi negatif,  mungkin dapat meruntuhkan semangat siswa.  Jika demikian adanya, maka ikatan yang suci ini tidak akan sampai kepada tujuannya.

Para ahli mengatakan bahwa seseorang akan merasa nyaman dalam dirinya saat melakukan sesuatu jika sudah terpenuhi kebutuhan dasarnya.  Adapun kebutuhan dasar manusia adalah: penguasaan, kasih sayang, kebebasan, kesenangan, dan betahan hidup. 

Jika demkian mungkin pelanggaran yang dilakukan oleh segelintir siswa itu karena kebutuhan dasar mereka ada yang belum  terpenuhi.

Dalam "Kurikulum Merdeka",  guru diberikan cara untuk menangani pelanggaran yang dilakukan oleh siswa tanpa merasa khawair akan terlepas dari tujuan awal pendidikan. 

Cara itu  bernama "restitusi", dimana cara ini mengedepankan dialog yang berkualitas dalam menggali karakter yang baik pada diri siswa.  Guru tidak perlu menyuruh, menghukum atau memberi solusi yang dapat menghalangi kreatifitas siswa, namun cukup menggali informasi yang berkualitas dalam diri siswa sampai bertemu dengan gagasan yang keluar dari  diri mereka  dan  memberikan pencerahan bagi masalah yang sedang dihadapi.

Adapun posisi guru dalam restitusi ini adalah sebagai manager dengan tahap-tahap dialog sebagai berikut: Menstabilkan identitas, validasi tindakan yang salah, dan menetapkan keyakinan pada diri siswa. 

Intinya pada dialog yang pertama adalah menggali informasi mengapa siswa tersebut melakukan pelanggara tata tertib kemudian memvalidasi bahwa  perbuatan yang dilakukan tersebut tidak benar dan itu pun digali dari diri siswa itu sendiri, dan terakhir mengarahkan hal-hal yang pelu diperbaiki dengan solusi yang digali dari dalam diri siswa itu sendiri.

Semangat Berjuang Guru Indonesia

Jika suka jangan lupa dilike dan komentarnya ya...

Terima Kasih...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun