Bu Kanjeng mengatakan menulis itu keterampilan bukan bakat. Jadi kita harus sering berlatih menuliskan ide-ide di sekitar kita. Menulislah apa yang disukai dan dikuasai. Jadikan menulis dan membaca selektif dengan kacamata utuh sebagai gaya hidup. Istiqomah dalam menulis dan belajar meng-upgrade diri agar naik kelas. Ya, naik kelas dari yang tadinya sering ditolak penerbit karena dianggap bukunya kurang layak untuk diterbitkan menjadi sering dicari penerbit sebab karya tulisnya banyak disukai pembaca. Kemudian naik kelas dari yang tadinya penulis kemudian jadi editor bahkan bisa menerbitkan buku sendiri.
Saya teringat kata-kata Abraham Lincoln, "The best way to predict the future is to create it". Yang terbaik untuk memprediksi kesuksesan kita adalah dengan menciptakan kesuksesan kita tersebut. Oleh karena itu jika kita ingin menjadi seorang penulis yang handal maka cara terbaik adalah dengan banyak berlatih menulis dan masuk ke dalam komunitas penulis untuk saling support.
Jangan tunggu sampai besok untuk mulai menulis. Mulailah dari sekarang dengan membiasakan menulis apa yang menjadi passion kita. Dengan menuliskan apa yang disukai dan dikuasai akan meningkatkan rasa percaya diri dan tentu saja akan membangkitkan energi positif. Energi positif yang tertuang dalam tulisan kita akan menular menjadi energi positif juga bagi pembaca.
Proses Bu Kanjeng menjadi seorang penulis di usia jelita memberi energi positif dan sangat menginspirasi bagi saya. Apa yang dilakukan Bu Kanjeng membangkitkan motivasi saya untuk mengikuti langkahnya. Jangan lelah untuk berproses. Saya harus banyak berlatih untuk menulis. Semakin sering kita praktek menulis tentu kita akan semakin terlatih untuk mengetahui kekurangan tulisan kita sehingga dengan adanya proses pengeditan akan membuat tulisan kita semakin enak dibaca dan makin sempurna. Sebagaimana peribahasa Inggris "Practice Makes Perfect". Dengan berlatih terus menerus maka akan membuat karya kita menjadi lebih sempurna. Setelah itu biarkan tulisan kita menemui takdirnya masing-masing.