Mohon tunggu...
Lilis Cahyati
Lilis Cahyati Mohon Tunggu... Guru - Guru. Penggerak Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah sarana silaturahmi dan saling memberikan informasi yang mencerahkan. Bahkan mampu mengukir sejarah untuk kelak di kemudian hari. Menulis dengan hati adalah cara terbaik agar yang kita tulis sarat dengan makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demokrasi Ibarat Pisau Bermata Dua (Bagian Kedua)

12 Februari 2023   20:47 Diperbarui: 12 Februari 2023   20:50 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

LANJUTAN MENULIS TULISAN POPULER
Judul : Demokrasi Ibaratpisau Bermata Dua
Oleh . Lilis Cahyati

Perubahan sistem politik demokrasi yang signifikan berikutnya terjadi pada perubahan UUD 1945 yang IV (keempat) pada tahun 2002, yang merubah pasal 2 UUD 1945 tentang hak kedaulatan rakyat, yang pada pasal 2 UUD 1945 yang dinyatakan bahwa "Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR" sedangkan pada pasal 2 UUD 1945 hasil amandemen berbunyi "Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UU". Pada pasal ini peranan MPR sebagai Lembaga Tertinggi negara dihapus, sehingga semua lembaga negara kedudukannya sama.
Amandemen I (pertama) sampai dengan amandemen IV (keempat) UUD 1945 dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 telah merubah sistem demokrasi indonesia yang sebelumnya pelaksanaan Pemilu legislatif dengan sistem pemilihan langsung oleh rakyat untuk memilih wakilnya yang menjadi perpanjangan tangan dilegislatif dan Pemilu Presiden dilaksanakan dengan sistem pemilihaan melalui sistem tidak langsung yakni Presiden dan Wakil Presiden satu paket dipilih oleh DPR melalui sidang umum MPR.
Perjalanan sistem Demokrasi Indonesia telah mengalami perjalanan yang pasang dan surut sehingga muncul pertanyaan, mengapa sistem demokrasi yang dipilih dari bermacam-macam sistem yang ada didunia. Kata Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu, Demos dan Cratein. Demos berarti rakyat sedangkan Cratein adalah pemerintahan. Sistem ini telah dikenal pada masa Yunani dulu, sehingga merupakan sistem pemerintahan yang termasuk tua, namun pada perkembangannya kalah dengan sistem yang lain termasuk sistem monarki.
Sebagai sebuah sistem demokrasi dipilih karena paling sesuai dengan kehendak rakyat, maka melalui tulisan ini penulis mencoba membongkar keunggulan dan kelemahan sistem ini. Dalam beberapa kasus pelaksanaan sistem demokrasi yang dianggap sebagi sistem yang paling mendekati sempurna justru penulis memandang bahwa sistem demokrasi ibarat pisau bermata dua yang dapat memotong dari dua sisi yang berbeda pada waktu yang sama. Hal itu dibuktikan dengan munculnya pengakuan dari semua rezim dan penguasa bahwa mereka menggunakan sistem demokrasi yang paling diinginkan. Muncul pertanyaan -- pertanyaan yang membuat kita bingung, seandainya sistem demokrasi itu paling mendekati keinginan rakyat pada suatu negara, rakyat mana yang mewakilinya apakah semua rakyat atau cukup sebagian rakyat (majority), jika mengacu pada kriteria ini maka demokrasi ini mengarah pada sistem oligarkhi. Dan jika demokrasi yang dianggap benar adalah demokrasi perwakilan dimana para legislator yang dipilih rakyat karena memiliki kemampuan yang lebih daripada rakyat yang lain, maka kita akan melihat kemiripannya dengan sistem aristokrasi, yang sistem ini hanya sebagian kecil dari masyarakat.
Demokrasi tidaklah boleh disesuaikan dengan penafsiran penguasa, dari kasus yang sudah terjadi dalam sistem Demokrasi Indonesia yang memunculkan setidaknya 4 model demokrasi adalah merupakan bukti bahwa Demokrasi masih merupakan pisau bermata ganda yang disesuaikan penafsirannya dengan kebutuhan penguasa atau rezim. Demikian pula dengan sistem demokrasi yang dilaksanakan diseluruh belahan dunia lain dengan berbagai ciri yang disematkan oleh masing-masing penguasa. Contoh : Demokrasi komunis yang seharusnya komunis dan demokrasi itu bertentangan, demokrasi liberal yang mana kebebasan individu menjadi hal yang mutlak sedangkan seharusnya demokrasi mengatur hubungan warganegara dengan hak dan kewajiban yang sama sedangkan dalam sistem liberal hak dan kewajiban antar warganegara berbeda berdasarkan kemampuan ekonomi, sosial dan politiknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun