Mohon tunggu...
Lilin kecil
Lilin kecil Mohon Tunggu... Berbagi renungan

Kontemplasi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ketika Jawaban Tuhan Tidak Kunjung Datang

5 Januari 2025   17:24 Diperbarui: 21 Desember 2024   17:33 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Jawaban Tuhan Tidak Kunjung Datang, Sumber @lilinkecil_net

Ketika doa-doa kita seolah tidak dijawab, sering kali muncul perasaan terabaikan, bahkan ditinggalkan oleh Tuhan. Pertanyaan besar yang sering muncul adalah: Apa yang harus kita lakukan saat jawaban dari Tuhan tampaknya tak kunjung datang?

1. Mengingat Karya-Nya di Masa Lalu

Keheningan Tuhan bisa menjadi ujian berat. Kita mungkin merasa bahwa doa kita tidak didengar, meskipun telah berulang kali memohon. Namun, dalam keheningan itu, ada panggilan untuk mengenang kesetiaan-Nya di masa lalu. Ingatlah saat-saat di mana Tuhan telah menolong, meski tidak selalu sesuai harapan kita. Dengan mengingat karya-Nya di masa lalu, kita menemukan penghiburan bahwa keheningan bukan berarti ketidakhadiran.

2. Kuasa Doa Jujur

Ketika doa kita belum dijawab, jangan takut untuk menyampaikan perasaan kita secara jujur kepada Tuhan. Ungkapkan keraguan, kesedihan, atau kebingungan Anda. Doa yang jujur bukanlah tanda kelemahan iman, tetapi justru wujud kepercayaan mendalam bahwa Tuhan pasti akan memahami hati kita. Dalam kejujuran ini, sering kali kita menemukan kedamaian yang hanya Tuhan bisa berikan.

3. Terima Misteri Tuhan

Kadang, jawaban Tuhan datang dengan cara yang tidak kita harapkan. Terbukalah pada kemungkinan bahwa keheningan-Nya adalah undangan untuk mempercayai-Nya lebih dalam.

Tuhan sering kali menggunakan waktu menunggu untuk membentuk karakter kita. Ketahuilah bahwa penundaan bukanlah penolakan. Dalam setiap keheningan, Tuhan sedang bekerja di balik layar untuk mendatangkan kebaikan.

Kesimpulan

Menunggu jawaban Tuhan bisa diibaratkan seperti seorang petani yang menanam benih di musim hujan. Setelah menanam, dia tidak langsung melihat hasilnya. Ada waktu yang dihabiskan untuk menunggu, menyiram, dan menjaga tanah tanpa kepastian kapan benih itu akan tumbuh. Namun, petani itu tetap percaya bahwa benihnya akan tumbuh pada waktunya, karena ia yakin pada proses alam yang Tuhan telah tetapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun