Mohon tunggu...
Lilik Ummu Aulia
Lilik Ummu Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Creative Mommy

Learning by Writing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengambil Pelajaran dari KRI Nanggala 402 untuk Membangun Pertahanan Negara

28 April 2021   08:05 Diperbarui: 28 April 2021   08:22 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Anggaran militer ini digunakan untuk menggaji para tentara reguler, membiayai logistik, membeli persenjataan, melakukan pelatihan militer dan mendidik tentara dengan ilmu militer. Gaji yang diberikan oleh negara akan mampu memberikan kesejahteraan bagi para pasukan. Selain itu, pendidikan dan kesehatan dijamin sepenuhnya oleh negara. Jadi, gaji para pasukan ini hanya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan saja. Oleh karena itu, tidak akan ada masalah terkait kesejahteraan pasukan negara.

Ketiga, integrasi sistem militer dengan kurikulum pendidikan. Sistem pertahanan militer yang kuat, membutuhkan sumber daya manusia yang kuat dan tangguh juga. Dalam sistem pendidikan ini, pencapaian visi dan misi negara dibangun melalui kurikulum yang diberikan dalam jenjang pendidikan di sekolah.

Misalnya, para siswa akan diajari pelajaran geografi untuk menguasai kondisi wilayah negara yang berada di dalam kekuasaan negara kesatuannya. Aspek geopolitik dari setiap wilayah negaranya pun harus dikuasai. Jadi, pelajaran di sekolah tidak semata-mata dipelajari sebatas teori, tapi untuk diterapkan dan diaplikasikan.

Selain itu, bagi pelajar dan seluruh warga negara laki-laki yang sudah berusia 15 tahun, ada kewajiban latihan militer bagi mereka. Warga negara yang telah mengikuti wajib militer ini, nanti bisa bergabung sebagai tentara reguler. Sementara mereka yang tidak masuk menjadi tentara reguler negara, merupakan tentara cadangan yang sewaktu-waktu bisa diseru untuk mempertahankan keutuhan negara.

Keempat, membangun industri negara yang berbasis perang untuk memenuhi kebutuhan persenjataan. Sebuah sistem pertahanan militer, pasti membutuhkan persenjataan. Sebuah negara tidak akan kuat, jika pasokan utama persenjataannya berasal dari luar negeri. Sebab, negara akan terikat dengan berbagai persyaratan dalam transaksi pembelian senjata ini. Seringkali, persyaratan pembelian senjata luar negeri ini akan mengikat negara pembeli senjata agar tidak melakukan serangan terhadap negara penjual senjata. Terlebih, tentu negara pemasok senjata tersebut, tidak akan pernah menjual senjata yang teknologinya melebihi senjata yang ia miliki.

Selain itu, berbagai industri lain di dalam negeri juga dibangun berbasis industri perang. Jadi, industri-industri tersebut sewaktu-waktu bisa diubah untuk menghasilkan senjata jika dibutuhkan.

Selain memproduksi persenjataan perang sendiri, negara juga akan membiayai berbagai penelitian untuk mengembangkan persenjataan. Dengan demikian, negara sangat dimungkinkan untuk memiliki senjata yang paling canggih di antara negara-negara yang lain.

Kelima, adanya dewan pengawas yang disediakan oleh negara untuk memeriksa sampainya anggaran pada pos-pos yang sudah direncanakan. Audit harta kekayaan para pegawai departemen akan rutin dilakukan agar tidak ada dana militer yang diselewengkan. Jika ditemukan adanya harta yang diperoleh dengan cara yang tidak halal, maka negara akan meminta pengembalian dana tersebut dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelakunya.

Keenam, dukungan departemen informasi untuk menjaga keamanan dalam negeri. Keberadaan departemen informasi sangat penting untuk pertahanan militer sebuah negara. Pengaturan arus informasi oleh departemen ini, memungkinkan bagi negara untuk menjaga data-data rahasia negara agar tidak jatuh dikuasai oleh musuh. Selain itu, departemen ini juga akan menghentikan arus informasi ke luar negeri jika terdapat kondisi dalam negeri yang akan menjadi celah diserangnya negara ini oleh negara-negara yang lain.

Ketujuh, adanya aktivitas intelijen negara yang senantiasa memonitor pergerakan negara-negara yang lain. Dengan demikian, negara bisa menjamin keamanan dalam negerinya dan mampu bersiap siaga jika sewaktu-waktu ada serangan dari negara yang lainnya.

Dengan melihat beberapa faktor di atas, kita bisa memahami bahwa untuk membangun sebuah sistem pertahanan yang kuat dan mandiri, maka sistem pertahanan keamanan ini butuh terintegrasi dengan sistem-sistem yang lain dan tidak bisa berdiri sendiri. Faktor utama yang mengendalikan semua sistem kenegaraan untuk terintegrasi tentu adalah ideologi serta visi dan misi yang dimiliki oleh sebuah negara.

Wallahu a'lam bish showab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun