Mohon tunggu...
Lilik IndraWati
Lilik IndraWati Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kreatif Meski Pandemi dan Bagaimana Cara Menumbuhkan Kreativitas Anak

19 Oktober 2020   23:57 Diperbarui: 20 Oktober 2020   00:26 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kreativitas merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh seseorang atau anak usia dini yang perlu dikembangkan sejak dini. Mengapa? Karena kreatifitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suaty karya, teori, teknik dan masih banyak lagi.

Nah, kretivitas merupakan pondasi agar anak dapat menyelesaikan suatu masalah dan menjelajahi, menciptakan sesuatu yang baru. Semua itu merupakan modal bagi anak usia dini untuk mencapai kesuksesan untuk di masa yang akan datang.

Di masa sekarang aja nih dimana zaman yang berubahnya sangat cepat, semua jenis kreativitas pasti akan dibutuhkan, untuk menyelesaikan solusi-solusi baru dari masalah yang baru juga.

Berkativitas dalam berkreasi dapat dilakukan dalam melalui media apa saja, meskipun dimasa pandemi kreativitasnya pun juga dapat menghasilkan pundi-pundi uang untuk tambah oenghasilan.

Ketika kreativitas sudah mencapai level tinggi, apapun pekerjaan tetapnya (yang tidak bergelut dengan dunia perkreativitasan) dan seseorang tersebut memiliki jiwa-jiwa kreativ level tinggi dan mau untuk mengembangkan kreativitas yang dimilikinya, cepat atau lambat waktu nya ia akan merasakan betapa nikmatnya memiliki kretivitas yang tinggi.

Ada contoh dari berita televisi tentang kreativitas yang dimiliki oleh seorang pria yang bernama bapak Darus berasal dari Bojonegoro  jawa timur yang sedang merantau ke jakarta. Ia di anugrahi oleh allah sebuah kreativitas yang bisa membuat kreasi miniatur-miniatur dengan menggunakan media dari barang bekas, kemudian pak darus bisa mengembangkan idenya dengan baik.

Di masa pandemi covid-19 ini pak darus bisa meraup keuntungan yang cukup besar dari miniatur yang telah dibuat oleh pak darus, selain dapat menghasilkan uang saja, tetapi ia juga membagi ilmu cara membuat miniatur dari bahan bekas kemudian mengunggahnya di media sosial .

Bagaimana cara menumbuhkan kreativitas anak usia dini ??

1. Bermain : bermain juga bisa dijadikan sebagai  media untuk mengembangkan krativitas pada anak. Untuk itu orang tua harus menyediakan berbagai macam alat permainan yang tidak harus mengeluarkan uang yang dapat menguras galon. Orang tua juga bisa mengambil kesempatan untuk bisa menghemat pengeluaran untuk membeli alat permainan.

2. Biarkan anak berimajinasi : inilah suatu cara yg melatih krativitas anak , dengan contoh  orang tua menceritakan atauu anak yang membaca buku tersebut kemudian orang tua menyuruh anaknya untuj berimajinasi dari buku tersebut, sifat si tokoh bgaia ama

3. Mengembakan sistem belajar model Role Playing.

Dengan memmberikan anak model role playing akan mempengaruhi imajinasi anak , semisal anak ingin menerakan metode role playing dengan menyamar sebagai seorang dokter. Dalam belajar model role playing ini sangat memebrikan banyak imajinasi dan akan meningkatkan berbendaharaan kata pada anak usua dini. 

4. Coba lihat minat dan bakat anak

Orang tua harus bisa mengetahui apa bakat dan kinat yang dimiliki oleh anak. Ketika orang tua sudabh mengertu bakat dan minat anak, tugas nya orang tua sekarang yakni memberikan stimulus kepada anak untuk mengasah kreativitasnya. 

5. Jangan memaksa anak, orang tua tidak perlu terlalu paksa anak, karena semua itu butub proses bund, tidak langsung instan, dan yang harus dilakukan orang tua yakni memberikan stimulus kepada anak agar bisa memancing kreativitasnya agar bisa keluar. 

Dan masih banyak lainnya, nah orang tua memiliki peran yang sangatpenting untuk memberikan stimulus dan dorongan agar anak bisa mengembangkan kreatifitasnya. Perlahan-lahan anak akan pasti menunjukkan kreativitasnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun