Mohon tunggu...
lilik krismantoro
lilik krismantoro Mohon Tunggu... -

rindu semua persahabatan yang mengabdi pada kemanusiaan, dan memperjuangkan martabat kehidupan !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Passion to God, Passion to Knowledge, Passion to Others*

7 Desember 2015   00:11 Diperbarui: 7 Desember 2015   00:47 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A Canticle for Leibowitz adalah sebuah kidung pengungsian, ketika pada suatu jaman, pengetahuan menjadi terlalu lemah dan rapuh oleh ketamakan para perampok kesadaran, hingga ia harus dirawat oleh para Samaria yang baik hati.

seni mengendalikan naga

Tetapi mazmur duka itu ternyata belum berakhir, di bagian ketiga novel itu, Fiat Voluntas Tua, di tahun 3781, ketika manusia sudah kembali menguasai teknologi, perang nuklir dalam tingkat yang jauh lebih ekstrem kembali berlangsung dan menyebabkan kehancuran total pada seluruh planet. Ordo Albertian dengan restu dari Vatikan menjalankan protokol sangat rahasia untuk kembali menyelamatkan pengetahuan, dengan bahtera intergalaktik Nuh mengungsikan secara besar-besaran warisan pengetahuan ke koloni-koloni manusia di sisi lain alam semesta...  .

Secara menakjubkan, Walter M. Miller mengajak kita menerima bahwa kedukaan itu bisa berulang. Pengetahuan bisa terus-menerus melahirkan kematian secara sirkular, jika ia dikemudikan oleh nafsu akan kekuasaan dan ketamakan. Tragedi Menara Babel akan kembali terjadi, bila pengetahuan dan kekuasaan gagal dikendalikan oleh keheningan.

merajut keutuhan panggilan pengetahuan

Bagi seorang Albertus Magnus, cendekia agung dari Koln yang menginspirasi ordo religius Leibowitz, guru dari segala pengetahuan jauh sebelum ilmu pengetahuan modern menemukan bentuk institusionalnya,  pengetahuan tidak hanya bermakna fungsional tetapi juga moral, bahkan spiritual.

Setiap ilmu dan pengetahuan berasal dari Allah. … Tidak seorangpun bisa mengatakan Tuhan Kita Yesus Kristus tanpa mengandaikan Putra dari Allah Bapa oleh karya dan rahmat Roh Kudus. Demikian pula ilmu pengetahuan tak bisa dipisahkan dari Dia yang menyampaikan itu semua kepadaku. (St. Albertus Agung, The Compound of Compounds)

Ada segitiga yang hidup dalam diri Santo Albertus Magnus, sang pujangga Gereja itu : iman-pengetahuan-pelayanan/pengabdian. To love, to know, to contribute. Inilah yang terentang sepanjang karya-karya Albertus Agung, mulai dari ilmu mineral, binatang, perbintangan, hingga bisnis, sastra, dan tentu saja, teologi. Itu mengapa iman dan pengetahuan berjalan beriringan mengungkap Cinta dan Kebenaran.

Bagaimana segitiga itu juga hidup dalam diriku dan dirimu ? Dalam cara kita menghidupi dan merawat pengetahuan ? Ya pengetahuan yang dalam penemuan Foucault selalu berdwitunggal dengan kekuasaan itu ? Bagaimana ia menjadi habitus dalam praksis pengetahuan kita ? Terajut menjadi satu dalam kegairahan untuk tumbuh (passion to grow)? Untuk memastikan bahwa bersama dengan pertumbuhan pengetahuan dan pertumbuhan kita bersamanya kita semakin mengasihi Allah, menjadi cinta bagi sesama, dan mengembangkan kebudayaan bersama ?

Hidup dalam dan bersama pengetahuan di jaman ini

Walter M. Miller telah mengajak kita untuk mengerti akan tragedi pengetahuan masa lalu dan masa depan, Santo Albertus Agung bertutur tentang bagaimana membangun habit etis untuk mengelola dan menyemai praksis pengetahuan, tetapi saat ini, kita berhadapan dengan tantangan pengetahuan dalam skala dan kedalaman yang belum pernah ada sebelumnya : bagaimana di tahun 2016 di dunia maya kita menghadapi 110,3 exabyte data setiap bulannya[2], bagaimana mensiasati pengetahuan yang hidup dan hadir 24 jam dari berbagai pelosok dunia yang bisa merubah wajah sejarah setiap detiknya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun