Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Inikah Akhir Tragis Kisah Hidup Si Kancil Milenial? (Bagian 2)

23 Mei 2020   10:26 Diperbarui: 27 Januari 2024   20:06 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anjing kampung itu tertawa keras sekali hingga berguling-guling di tanah. Setelah puas, ia melanjutkan kata-katanya, "Terus kamu berharap aku cemburu dan meminta untuk bertukar tempat denganmu, gitu?! Aku masuk kurungan dan kamu bebas lari ke hutan?! Hua ha ha!!!"

"Bagaimana kamu bisa tahu? Aku nggak bilang begitu, kan?" Kali ini intonasi suara Kancil menurun. Ia tampak agak terpukul.

Sambil tetap tertawa, Anjing menjawab, "Aku memang tinggal di desa, Cil. Tapi jangan kamu pikir aku miskin literasi. Aku sudah membaca semua dongeng tentang dirimu, Kancil yang cerdik. Ha ha ha! Kini aku heran, di mana letak kecerdikanmu itu?"

***

"Nanti kalau kamu mau tidur, percayalah, aku sedang mengucapkan selamat tidur dari sini. Namun kamu nggak akan denger."

Ucapan-ucapan semacam itulah yang membuat Anjing Betina, pacar si Anjing Jantan peliharaan Pak Tani, menjadi klepek-klepek. Kelihatannya si Kancil tak hanya ahli menipu, melainkan juga jago merayu. Walaupun ia hanya menyontek mentah-mentah kalimat-kalimat yang didengarnya dalam sebuah film.

Beruntung sekali si Kancil pernah berteman dengan Serigala, sang playboy hutan Cengkar, yang memiliki koleksi lengkap film-film cinta-cintaan. Dan sebuah film berlatar kisah cinta anak-anak SMA telah menginspirasinya.

Entah karena memang terhipnotis oleh kalimat-kalimat gombal si Kancil atau sedang ada persoalan dengan sang pacar, Anjing Betina kini sering main mata dengan Kancil. Jika banyak orang mengatakan bahwa cinta bisa membuat orang menjadi buta, sepertinya teori itu benar adanya.

Bahkan kini gagasan tentang cinta buta itu telah merambah ke dunia satwa. Anjing Betina yang telah benar-benar buta mata hatinya, tak peduli lagi bermain api di belakang rumah Pak Tani. Padahal itu wilayah teritorial Anjing Jantan, kekasihnya.

Jika Anda mengira bahwa kisah ini akan berlanjut dengan sebuah keributan akibat perselingkuhan, kali ini tebakan Anda benar. Suatu petang menjelang azan Magrib berkumandang, terdengar suara-suara sangat gaduh di belakang rumah Pak Tani.

Rupanya Anjing Jantan telah mencium bau tak sedap kisah perselingkuhan pacarnya. Setelah mencak-mencak menyemburkan kemarahan kepada sang kekasih yang tengah bercengkerama dengan selingkuhannya, kini ia menatap murka si pelanduk yang terlihat tenang-tenang saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun