Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kali Ini, Ada Rasa Pesimis yang Melegakan Hati

12 Mei 2020   23:35 Diperbarui: 12 Mei 2020   23:43 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: tribunnews.com/Sanovra Jr.

Ingatan saya akan kisah-kisah menggelikan itu baru pulih tatkala saya mencermati topik Nostalgia Ramadan ini. Dan saya pikir, kisah-kisah itu bisa menjadi solusi atas kebingungan saya yang tak kunjung mendapatkan inspirasi, padahal saya punya keinginan untuk turut berpartisipasi menyumbang sebuah cerita dalam program Samber THR hari ini.

Kira-kira bagaimana ya, kelanjutan perburuan busana Lebaran pada Ramadan ini? Apakah masih akan tetap sama dengan Lebaran setahun yang lalu? Apakah kami akan tetap keringetan dan terlibat langsung dalam desak-desakan para pengunjung toko-toko yang menjual pakaian Lebaran?

Kali ini saya pesimis. Suasana masa pandemi sepertinya tak kan mengizinkan kerumunan semacam itu. Kalaupun ada, lebih baik kami menjauhinya. Jadi mungkin kami akan terbebas dari kerumunan yang cukup menyiksa.

Dan ini akan menjadi sebuah sikap pesimis yang menyenangkan. Sekarang saya bisa menepis bayangan berada dalam suatu kerumunan yang melelahkan.

Namun masalahnya, apakah hanya pandemi yang bisa memaksa kami untuk merealisasikan tekad menyudahi tradisi yang tak pernah terealisasi ini? Seperti yang kami lakukan pada tahun-tahun yang telah lewat, kali ini pun kami tetap memproklamirkan ikrar baru: 

Tahun depan kami akan mempersiapkan diri lebih awal untuk menghindari berdesak-desakan dan membuang banyak waktu antre di toko hanya untuk mendapatkan sepotong dua potong pakaian. Bedanya, kami ingin merealisasikan tekad ini---semoga masih diberi kesempatan menjumpai Ramadan tahun depan--bukan karena dipaksa oleh adanya pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun