Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Selain di Bandara, Kata "Delay" Juga Kerap Muncul di Lapangan Sepak Bola

29 Oktober 2019   14:06 Diperbarui: 29 Oktober 2019   14:49 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: kompas.com/Suci Rahayu

Cara jamak lainnya adalah dengan menggiring bola ke pojok lapangan dan sang pemain melindungi sekuat tenaga dengan kaki dan bagian tubuh lainnya agar bola tak direbut pemain lawan.

"Saya kira ini merupakan strategi coach untuk mempertahankan keunggulan. Tiga poin yang bisa diambil atas kemenangan ini sangat berarti karena bisa menjauhkan mereka dari zona degradasi."

Mungkin kalimat semacam ini akan meluncur dari bibir seorang komentator saat menyaksikan pemain sebuah tim yang unggul lebih sering menahan bola ketimbang segera mengumpan untuk menyerang.

Strategi delay mungkin memang telah ditetapkan oleh seorang coach. Coach? Menurut Kamus Lengkap karya Prof. Drs. S. Wojowasito -- W. J. S. Poerwadarminta, coach dalam dunia olah raga bermakna pelatih.

Kata "pelatih" mungkin menjadi agak janggal terdengar di telinga kita. Barangkali karena para pembawa acara dan komentator lebih suka menggunakan istilah coach untuk menyebut profesi ini.

Industri Hiburan
Tak bisa disangkal, tayangan pertandingan sepak bola telah lama menjadi tontonan yang dinanti banyak orang. Dalam membawakan acara siaran pertandingan sepak bola, seorang pembawa acara dan komentator tak kan luput menyebut banyak istilah-istilah dari luar, utamanya bahasa Inggris.

Maklum, negeri Tiga Singa itu memang menjadi muasal lahirnya olah raga ini. Ditambah lagi, bahasa Inggris  merupakan bahasa internasional yang telah diakui dunia.

Seorang pembawa acara dan komentator akan kesulitan jika harus menerjemahkan banyak istilah sepak bola semacam offside, sliding tackle, play on, scrimmage atau bahkan free kick. Istilah-istilah semacam itu tentu akan terus menghiasi siaran pertandingan sepak bola di televisi. Selain kesulitan mencari padanan kata, faktor kebiasaan dan himpitan waktu tampaknya berperan besar dalam urusan ini.

Sepak bola juga telah lama menjelma sebagai salah satu industri hiburan yang sangat menjanjikan keuntungan. Maka stasiun-stasiun televisi berlomba untuk mendapatkan hak siarnya.

Dan siaran pertandingan sepak bola tanpa pernak-pernik yang mengitarinya akan kurang menarik minat pemirsa. Kondisi itu kemudian diantisipasi para pengelola televisi dengan berbagai atraksi seperti kuis berhadiah, liputan di kamar ganti pemain, dan lain-lain.

Sebagai salah satu aktor utama siaran sepak bola, pembawa acara harus punya daya tarik yang kuat. Untuk itu, mereka berkreasi dengan bermacam-macam gaya dalam mengantar penonton menikmati pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun