Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Ketika Barisan Istilah Asing "Menyerbu" Perkantoran

22 September 2019   16:15 Diperbarui: 5 Agustus 2021   09:28 4432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: unsplash.com/@helloquence (Helloquence)

Sudah sejak lama wilayah perkantoran menjadi daerah subur bagi penyebaran istilah-istilah asing. Para pegawai yang biasa bekerja di kantor-kantor tentu sangat mengakrabi deretan kata semacam care, statement, performance, customer, ready, dan masih banyak lagi istilah asing yang bertebaran di tempat kerja mereka.

Kita bisa menjajarkan kata-kata semacam itu menjadi beberapa baris sesuai dengan bidangnya masing-masing. Berikut ini contoh-contoh merebaknya sebutan yang berasal dari bahasa asing pada beberapa bidang yang umum terdapat di perkantoran, yaitu bidang personalia, penjualan dan administrasi.

Bidang Personalia
Terdapat banyak penyebutan untuk menunjukkan salah satu unit kerja yang mengurusi kepegawaian. Istilah-istilah untuk menyebut satuan kerja ini sebagian berasal dari negeri sendiri seperti Biro Personalia dan Bagian Sumber Daya Manusia (SDM). Namun tak sedikit yang mengambil istilah dari negeri seberang semacam Human Resource, Human Resource Development (HRD) atau People Development.

Seperti halnya penyebutan unit kerjanya, proses kepegawaian dalam suatu institusi marak dengan sebutan-sebutan "berbau" asing. Barisan istilah yang bersumber dari bahasa Inggris mulai terlihat sejak awal proses masuknya pegawai yang diwakili kata recruitment hingga pegawai melepas atribut kepegawaiannya yang tercermin pada kata resign.

Di antara recruitment dan resign, cukup banyak sebutan-sebutan kata dari manca negara terkait bidang personalia yang biasa digunakan dalam pembicaraan sehari-hari, baik dalam obrolan di kantin maupun nota-nota dan surat-surat resmi.

Jika Anda seorang pegawai yang bekerja pada suatu kantor, saya yakin Anda akrab dengan kalimat-kalimat seperti di bawah ini.

  • Banyak pegawai frustrasi karena manajemen tidak care terhadap permasalahan mereka.
  • Dalam sebuah case yang melibatkan pegawai senior, pimpinan mengambil keputusan yang berbeda.
  • Beberapa pegawai yang melanggar disiplin di-coaching oleh atasan masing-masing.
  • Cukup banyak pegawai yang kurang produktif karena menganggap terlalu rendah salary yang mereka terima.

Di luar contoh-contoh di atas, masih banyak lagi kata atau frasa "keren" yang berseliweran di ranah personalia seperti training, outsource, engagement dan lain-lain. Belum lagi penyebutan jabatan atau divisi semacam Chief Executive Officer, Vice President, Customer Service, General Affair dan sebagainya.

Bidang Penjualan
Bidang yang menjadi andalan setiap perusahaan untuk mengeruk laba ini juga dalam perbincangan keseharian para personilnya cukup banyak bertabur istilah asing. Istilah penjualan sendiri lebih sering diungkap dengan kata sales.

Orang-orang yang melakukan penjualan acap disebut salesman atau salesgirl.

Beberapa contoh kalimat yang kata Ivan Lanin "nginggris" dalam cakupan bidang penjualan bisa dilihat pada kalimat di bawah ini.

  • Performance perusahaan kita tahun lalu kurang bagus karena terjadi penurunan sales yang signifikan.
  • Banyak tenaga sales yang tidak achieved target.
  • Direksi telah mencanangkan program "Customer Loyalty" bagi customer yang telah tercatat sebagai member program ini.
  • Awal bulan depan, perusahaan akan me-launching produk baru.

Bidang Administrasi
Seakan tak mau kalah dengan bidang-bidang yang lain, unit yang mengelola urusan administrasi pun memiliki beberapa istilah asing yang kerap menghiasi komunikasi sehari-hari. Para pegawai kantoran tentu tak asing dengan istilah-istilah filling cabinet, report, guidance dan masih banyak lagi.

Contoh-contoh kalimat yang mengandung istilah asing saya tuliskan beberapa di antaranya berikut ini;

  • Seluruh report bulan ini done.
  • Semua Kepala Bagian harus hadir dalam meeting untuk membahas program efisiensi.
  • Project-project yang membutuhkan cost harus dicatat dalam log book.
  • Operasional perusahaan akan berjalan lancar bila mendapat support dari semua bagian, baik yang terlibat langsung maupun tak langsung.

Itu sekadar contoh kecenderungan yang cukup kuat warga perkantoran menggunakan istilah-istilah asing dalam komunikasi sehari-hari. Di luar itu, masih sangat banyak ungkapan-ungkapan asing lain yang bagi penuturnya mungkin terasa kurang gereget bila tidak menyertakannya dalam perbincangan.

Memang ada beberapa istilah yang masih cukup sulit kita temukan padanannya dalam bahasa Indonesia. Ada pula istilah-istilah yang sebenarnya telah ditetapkan padanannya dalam bahasa Indonesia, tetapi orang telanjur akrab dengan kata dari bahasa asing sehingga penggunaan istilah dalam bahasa Indonesia justru terasa janggal.

Selain alasan ngetrend, mungkin ada juga penggunaan istilah asing dengan tujuan kepraktisan. Ambil contoh misalnya, daripada mengatakan "memberikan perhatian" akan lebih sederhana mengantinya dengan kata "care". Contoh lain misalnya "telah dilaksanakan" biasa digantikan dengan kata "done".

Tidak berarti semua ungkapan dari luar yang masuk ke dalam bahasa Indonesia harus hilang sama sekali. Terutama istilah-istilah yang masih sulit kita temukan padanannya dalam bahasa kita. Namun bila kita terlalu memaksakan diri dan bahkan terkesan bangga menuturkan banyak istilah dari luar bahasa kita, apa tidak malu sama Ivan Lanin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun