Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tersentak oleh Gol Mariana

19 September 2019   15:23 Diperbarui: 19 September 2019   15:44 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyaksikan betapa perkasanya pasukan Garuda Asia dalam dua partai awal babak kualifikasi AFC U-16 tahun 2020, tersemat rasa senang dan bangga. Bagaimana tidak, dalam sebuah turnamen tingkat Asia, para penyerang tim nasional kita, tentu atas dukungan semua yang terlibat, mampu melesakkan 19 gol hanya dalam dua pertandingan. Optimisme pun kemudian menggelegak.

Kendati demikian, saya melihat terdapat beberapa catatan usai tim asuhan Bima Sakti menggasak habis Kepulauan Mariana Utara (KMU). Jika hanya melihat skor yang sangat mencolok, 15-1, kita patut bergembira. Namun yang kita kalahkan hanya sebuah negeri yang jumlah seluruh penduduknya tak mampu memenuhi stadion Gelora Bung Karno.

Tim Anak Sekolah

Sesuai pengakuan pelatih KMU asal Jepang, Mita Michiteru, tim asuhannya kalah kelas dibandingkan Indonesia. Dan katanya pula, tim yang dibawanya ke Jakarta berisikan para pelajar, bukan anak-anak yang sehari-hari bermain bola.

Menyaksikan pertandingan yang dilakoni KMU melawan Indonesia Rabu malam lalu, memang sangat jelas terlihat para pemain tim dari sebuah negara persemakmuran Amerika itu seperti anak-anak SSB sedang berlatih sepak bola. Hampir tak pernah mereka menguasai bola lebih dari dua sentuhan. Yang mereka lakukan sebatas upaya menghalau bola menjauh dari pertahanan mereka.

Menang besar melawan tim sekelas KMU bukan ukuran keperkasaan sebuah tim yang berlaga di level Asia. Boleh saja kita memperlakukan KMU sebagai lumbung penyimpan gol untuk bersaing dengan kontestan lainnya. Namun kita juga belum melihat hasil tim kuat grup G, China, menghadapi tim sepak bola yang mungkin terlemah di Asia atau bahkan di dunia itu.

Gawang Garuda Asia Kebobolan

Tidak bermaksud mengecilkan perjuangan anak-anak Garuda Asia jika saya menyoal gol Kepulauan Mariana Utara ke gawang I Made Putra Kaichen. Bukan pula tidak menghargai hasil gemilang dengan jumlah gol hingga lima belas biji ketika saya menulis tentang gol pemain negara kecil itu yang melesak ke gawang Indonesia.

Saya kira tidak berlebihan bila tim muda kita belajar banyak untuk meningkatkan kewaspadaan dari peristiwa tak terduga Rabu malam itu. Tidak seharusnya gawang kita kebobolan. Sang pelatih Bima Sakti pun mengakui adanya kerugian besar oleh sebuah gol yang prosesnya hanya melalui dua kali sentuhan oleh penjaga gawang dan sang pencetak gol, Jim Kurt Maniago itu.

"Saya terima kasih kepada semua pemain. Cuma saya ada evaluasi kepada pemain, karena kami kobobolan pada laga tadi. Saya mengingatkan kepada pemain, boleh menyerang tapi jangan lupa pertahanan," kata Bima.

Di lain pihak, pelatih KMU Michiteru menyatakan rasa bangganya atas sebiji gol ke gawang Indonesia yang dihasilkan anak asuhnya. Seakan tak peduli timnya telah kebobolan enam gol, seluruh pemain dan ofisial tim negeri kepulauan itu terlihat berjingkrak-jingkrak sangat gembira menyambut gol Maniago.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun