Kancil terpana. Ia sama sekali tidak menyangka jika buaya tidak lagi mudah diperdaya. Warna merona di wajahnya menunjukkan rasa malu si Kancil yang tak terkira. Kapasitasnya selaku penipu masyarakat yang telah termashur ke mana-mana bakalan sirna dalam sekejap mata.
Bagusnya, si tukang tipu masih memiliki rasa malu. Dan ia tidak berusaha melemparkan kesalahannya kepada binatang-binatang lainnya. Sportif lah.
"Makanya, Cil, belajar dong cara-cara menipu yang lebih elegan! Kan banyak contoh di media," ucap seekor buaya.
Para buaya kembali terbahak-bahak. Dan si Kancil memilih kabur secepatnya menghindar dari rundungan para buaya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!