Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Wakil Kita Siap Membuka Jalan bagi Sebuah Kejutan

22 Juni 2019   13:57 Diperbarui: 22 Juni 2019   14:03 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: kompas.com

Copa America memiliki tradisi mengundang negara-negara dari luar kawasan mereka untuk meramaikan salah satu turnamen sepak bola antar negara terbaik di dunia itu. Tahun ini benua Asia mendapat giliran mengirimkan negara di wilayahnya sebagai tim tamu Copa Amerika. Dan yang berkesempatan menjajal kerasnya persaingan sepak bola kawasan Amerika Selatan adalah Qatar dan Jepang.

Bukan karena kebetulan kedua negara beroleh kesempatan amat langka ini. Mereka bertandang ke benua Amerika dengan mengusung nama benua terbesar di dunia sebagai dua tim terbaik hasil turnamen Piala Asia.

Sejauh ini kedua wakil Asia tersebut masih sejajar dalam urusan pencapaian nilai dalam turnamen Copa America tahun 2019 ini. Masing-masing mengalami sekali kalah dan sekali seri dengan nilai satu. Dan keduanya juga masih memiliki peluang untuk lolos dari grup masing-masing. Menilik lawan yang harus mereka hadapi dalam partai pungkasan grup, saya meyakini harapan Jepang lebih besar ketimbang Qatar.

Terpuruk di Awal Laga

Saya sempat merasakan kesedihan yang cukup mendalam saat mendapati salah satu wakil benua kita dipecundangi habis-habisan pada pertandingan pertama mereka. Ya, tim Samurai Biru bertekuk lutut di hadapan juara bertahan Chile. Tak tanggung-tanggung, mereka kebobolan empat gol.

Tingkat kesedihan saya menjadi paripurna karena Jepang tak berhasil membalas dengan melesakkan satu pun gol hiburan ke gawang Chile. Untung saja yang mengalahkan mereka adalah sang juara bertahan sehingga gengsi pasukan dari Negeri Matahari Terbit itu tidak terlalu dalam tenggelam ke dasar jurang.

Asa bagi Negeri Sakura mulai mencuat pada pertandingan kedua. Dalam partai kedua grup C, mereka mampu mengimbangi Uruguay, salah satu negara dengan tradisi sepak bola yang sangat kuat sejak dahulu kala.

Tradisi sepak bola Uruguay di tingkat dunia telah dimulai sejak turnamen sepak bola sejagat dihelat untuk pertama kalinya. Saat itu, di tahun 1930, Uruguay "ketiban sampur" menjadi tuan rumah turnamen yang kelak menjelma menjadi Piala Dunia untuk pertama kalinya. 

Bukan hanya menjadi penyelenggara, tapi mereka juga meraih piala yang kala itu bernama Jules Rimet dan tak membiarkannya keluar dari negara mereka usai turnamen. Secara keseluruhan, Uruguay memenangi Piala Dunia sebanyak dua kali hingga kini.

Dalam gelaran Copa America sendiri, sejak turnamen itu masih berlabel South American Championship hingga bernama Copa America periode sebelum tahun ini, telah 15 kali Uruguay mengangkangi pialanya. Untuk bisa mengangkat piala dalam turnamen ini, sebuah negara harus mampu mengatasi tim-tim sepak bola kaliber dunia lainnya semacam Brasil dan Argentina.

Kemampuan Jepang mengimbangi sebuah negeri bola sekualitas Uruguay sebenarnya cukup membanggakan saya. Bisa diartikan bahwa salah satu tim terbaik Asia tak kalah kelas dibandingkan salah satu tim terbaik asal benua sepak bola Amerika Selatan. Entah dengan warga Jepang sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun