Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Warna-warna Mengepung Kita

6 Maret 2019   12:52 Diperbarui: 6 Maret 2019   13:03 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bergegas menuju tempat kerja, tersua perempatan di batas kota
Tiang besi  hitam menjulang berhias lampu tiga warna
Warna merah membancang, aku tertahan di belakang setrip-setrip ornamen zebra
Berikutnya cahaya kuning menyala, semua bersiaga dengan memasukkan gigi pertama
Dan akhirnya hadir warna hijau yang selalu dinanti orang dengan kepentingan aneka rupa

Gontai memasuki kubikel yang mengalienasi pekerja
Terhalang silau layar yang mengirimkan warna-warni  pertanda
Merah-kuning-hijau perlambang baik buruknya kinerja
Dominasi merah serupa kelir wajah petinggi yang murka
Membuka hari dengan bermasam muka

Kini keberadaan kita dikepung zona aneka warna
Semenjak terbuka mata hingga terlelapnya panca indera
Rona-rona penyulut emosi manusia
Orang menjunjung satu warna dan meludahi warna lain yang tak disuka
Seakan-akan aliran darahnya terpancar dari warna yang dipuja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun