Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Sedikit Lelucon di Bulan Bahasa

29 Oktober 2018   12:05 Diperbarui: 29 Oktober 2018   13:12 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisa saja si penanya menjadi emosi dan berucap, "Saya nggak nanya Anda dengan siapa. Tapi yang saya tanyakan, Anda siapa?!"

Waduh. Nggak enak kan bikin orang jadi emosi. Maksud hati mau berkenalan agar menjadi akrab dengan seisi ruangan, eh malah bikin orang marah.

Atau dalam kasus lain, orang yang telah mengenal Bambang  akan mengajukan pertanyaan begini, "Mana Bambang yang satu lagi?"

Bambang menjawab, "Saya tidak mengerti maksud Anda. Tidak ada Bambang yang lain. Bambang yang ada di sini ya cuma saya."

Celakanya, orang itu tak hendak berhenti sampai di sini. "Tadi Anda bilang Anda dengan Bambang!", ujarnya dengan tensi meninggi, "Berarti Anda telah berbohong, dong! Anda menyebarkan hoax!"

Wah, makin gawat aja, nih. Kok jadi dikait-kaitkan dengan hoax segala, ya. Apa karena urusan itu lagi ngetrend?

Saya yakin tidak ada unsur kebohongan dalam hal ini. Mungkin hanya karena mau praktis saja. Tapi kalau alasannya praktis, nggak pas juga. Kalimat "Saya Bambang." jelas lebih ringkas ketimbang "Saya dengan Bambang." Lebih hemat satu kata, lho.

Maksud saya, praktis karena tinggal mengikuti orang lain yang juga berucap seperti itu. Semacam terjangkit budaya latah dengan rumus favorit copy -- paste. Mungkin terinspirasi oleh anjuran untuk melestarikan budaya. Padahal, maksud anjuran itu bukan begitu.

Adakalanya saya bertanya-tanya pada diri saya sendiri. Kenapa ya orang lain bisa tenang-tenang saja menyaksikan kejanggalan semacam itu, sementara saya kok selalu merasa tidak nyaman? Sungguh saya tidak habis pikir.

Ya sudah. Daripada pusing-pusing, ambil hikmahnya saja. Kegelisahan saya akhirnya bisa menelurkan artikel ini. Gelisah pangkal produktif.

Sebagai  penutup, saya sampaikan bahwa tulisan ini bukan artikel yang terlalu serius. Saya hanya ingin berkiprah di bulan bahasa dan ikut "mendjoendjoeng bahasa persatoean". Semoga ulasan tentang sedikit kelucuan berbahasa ini bisa turut memeriahkan bulan bahasa yang akan usai beberapa hari ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun