Ramadan bersama Covid-19

Sudah satu tahun lebih Covid-19 hadir di tengah-tengah kita, dia hadir di seluruh belahan dunia, sepertinya kita tak dapat mengelak darinya. Masih teringat, pada Bulan Maret 2020 ketika secara serentak hampir semua negara di dunia ini, memberlakukan lockdown di daerahnya masing-masing. 

Banyak perusahaan penerbangan menghentikan armadanya, banyak perusahaan  melakukan work from home. Dunia seolah-olah meminta kepada kita untuk beristirahat sejenak dari hiruk pikuknya setelah berabad-abad. 

Hal ini berakibat dengan kepanikan masyarakat yang belum siap menyambut Covid-19, banyak korban jiwa melayang dari segi ekonomi banyak negara mengalami defisit, dan masyarakat banyak yang harus kehilangan pekerjaannya.

Ramadan tahun ini 2021, semua kehidupan tampak berjalan lebih baik dari tahun lalu. Perusahaan mulai kembali beroperasi, dan jalur penerbangan kembali normal. Kita mulai bisa bernapas sedikit lega, meskipun Covid-19 tetap membayangi. Ramadan kali ini pun terkesan lebih meriah. Namun kejadian beberapa minggu ini cukup mengejutkan, ketika mendapat kabar kepergian tiga orang  teman karena Covid-19 membuat hati ini tersentak.

Membayangkan suasana lebaran akan berjalan meriah karena dapat berkumpul dengan banyak saudara, pupus perlahan-lahan. Hanya helaan napas panjang berulang-ulang yang dapat dilakukan. Terbayang keluarga yang ditinggalkan tentu larut dalam kesedihan dan tak mudah untuk menghadapinya. Hanya doa yang dapat dilantunkan.

Covid-19 memang masih ada, masyarakat sepertinya sudah tak terlalu terkejut dengan kehadirannya, tetapi dia masih ada! Sudah sepatutnya kita masih tetap waspada. 

Catatan untuk kita semua jangan sampai lengah, jaga diri masing-masing, gunakan selalu masker, hindari kerumunan, jaga jarak, usahakan jangan menyentuh benda-benda di tempat umum, membawa hand sanitizer, jaga selalu kebersihan diri dan keluarga, serta yang paling penting berdoa kepada Tuhan.

Bagi teman-teman yang mungkin ingin mudik, sebaiknya dipastikan bahwa teman-teman sehat dan tak terinfeksi Covid-19. Hal yang ditakutkan adalah ketika diri kita sendiri OTG (Orang Tanpa Gejala), mungkin karena imun tubuh kita kuat. Namun bila kita bertemu dengan kerabat yang memiliki imun tubuh rendah, maka keberadaan kita dapat membahayakan mereka.

Ini adalah bentuk ikhtiar kita sebagai manusia untuk mencegah Covid-19, namun apapun yang terjadi semua tentu atas kehendak-Nya. Covid-19 mengajarkan kepada kita untuk hidup lebih teratur, hidup bersih dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Salam Ramadan dan Stay Healthy.

(Ed: Nurhasanah)