Cerita reportase pemilu 2024 dari TPS 14 Desa Bukateja, Kabupaten Purbalingga berkunjung langsung ke pemilih yang tidak dapat pergi ke TPS. Setelah para pemilih umum telah menyampaikan hak pilihnya, kini giliran mereka yang terbatas mobilitasnya untuk memilih.
Petugas pun disiapkan, begitupun dengan surat suara dan perlengkapannya. Petugas KPPS pun disiapkan, Ketua yang berkunjung ke rumah pemilih dan petugas lainnya tetap di lokasi TPS alih-alih menunggu warga yang ingin menggunakan hak pilihnya atau Daftar Pemilih Khusus (DPK) yang tidak masuk dalam DPT.
Kunjungan ke rumah pemilih harus didampingi Pengawas TPS, Linmas dan salah satu saksi untuk mengawasi proses pemungutan suara di rumah.
Mereka adalah Mbah Baenah, Ibu Aminah dan Pak Sukhidin. Proses pencoblosan pun disaksikan oleh keluarga, Pengawas TPS, saksi dan Ketua KPPS.
Bagi mereka yang tidak dapat melakukan pencoblosan sendiri maka dilakukan oleh keluarga terdekatnya. Ada yang menarik dari Mbah Baenah. Beliau sudah sangat sepuh, terbaring di tempat tidurnya. Didampingi keluarganya Mbah Baenah kami ajak berbincang.
Mulai dari Surat Suara Presiden dan Wakil Presiden biar mbah menyampaikan pilihannya dan linmas yang membantu mencobloskannya. Dilanjut dengan surat suara lainnya san jatuhlah pada Surat Suara DPD RI, Mbah Baenah langsung menunjuk yang paling cantik diantara lainnya.
Mbah Baenah pun terlihat senang dan antusias, selesai kami segera bergegas ke rumah-rumah selanjutnya. Mengitari perkampungan yang Pengawas TPS baru tahu tempatnya.
Selamat bertugas dalam penghitungan suara. Pengawas TPS masih setia memantau sampai penghitungan suara selesai semua. Dan salinan hasil didapatkan sebagai laporan dan semua logistik diantarkan ke PPS. (Lilian Kiki Triwulan)