Mohon tunggu...
Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Mohon Tunggu... Penulis - Always be happy

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Memaafkan", Ikhlaskan Masa Lalu, Jemput Hari Baru

22 Mei 2020   12:46 Diperbarui: 22 Mei 2020   12:43 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersalaman/Foto: Lil's (Dok. Pribadi Tahun 2015)

Maaf, satu kata berjuta makna. Kata 'maaf' akan selalu kita jumpai terutama dalam kehidupan sehari-hari. Ucapan maaf terlihat sederhana tapi terkadang dalam pelaksanaannya butuh hati yang lapang untuk bisa menyampaikannya dengan ikhlas. Meminta maaf dan memaafkan keduanya saling berhubungan satu sama lain.

Meminta maaf, dimana kita mengakui kesalahan yang kita perbuat dan tidak melakukan kesalahan lagi. Meminta maaf terlihat ringan dan sangat mudah dilakukan tapi pada kenyataanya banyak yang mengabaikannya. Apalagi ketika tidak ada rasa bersalah sama sekali dalam hati padahal sudah melakukan hal yang mungkin dianggap biasa saja tapi justru menyakitkan bagi orang lain.

Meskipun demikian, meminta maaf sebenarnya bukanlah perkara yang sulit untuk dilakukan tinggal kita menyiapkan diri untuk bisa meminta maaf secara ikhlas dan dari hati yang terdalam. Dengan begitu, tidak akan ada beban yang mengganggu dalam diri kita.

Begitu pula dengan memaafkan, memaafkan orang yang telah menyakiti kita ataupun melakukan kesalahan kepada kita mungkin akan terasa berat. Bahkan ketika kita sudah berkata 'aku memaafkanmu' nyatanya tak selamanya terucap dengan tulus. Hanya tidak ingin memperpanjang masalah yang ada, walaupun di dalam hati masih terasa sakit yang diakibatkan karena perbuatannya.

Memaafkan secara tulus, meskipun berat tapi justru akan membuat diri kita lebih baik dan merasa lega. Karena tidak ada lagi beban yang tersimpan. Memaafkan sama dengan mencoba untuk mengikhlaskan. Seberat apapun permasalahan atau kesalahan yang diperbuat dengan memaafkan hidup akan terasa lebih nyaman dan damai.

Pernah suatu waktu, dikecewakan, disakiti dan dicampakan. Berjuang seorang diri tanpa ada yang memahami betapa sakit yang dirasakan. Namun, itu cukup menjadi pengalaman pahit yang telah lalu. Memendam kebencian pun tidak akan pernah menyelesaikan semua permasalahan. Berdamai dan memaafkan diri sendiri menjadi pilihannya agar hidup tidak terkungkung masa lalu yang suram. Cukup itu menjadi cerita, memafkan dengan ikhlas segalanya ternyata mampu mengankat beban kita dan pribadi ini bisa menjadi lebih lega.

Dengan memaafkan kita bisa memulai kehidupan yang baru tanpa harus terkungkung dalam balutan amaran apalagi dendam. Masih ada hari ini dan hari esok yang membutuhkan semangat. Jangan sampai karena keegoisan semata, membuat kita terjebak kebencian dan masa lalu yang tidak mengenakan.

Memaafkan ternyata mampu melepas semua beban pikiran yang ada. Tidak akan lagi pikiran tentang masa lalu, tetapi bagaimana kita menghadapi hidup yang baru untuk kedepannya. Memaafkan keadaan dan masa lalu juga bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat, pikiran menjadi lebih jernih dan pastinya kita bisa kembali berbaur dengan masyarakat tanpa takut masa lalu akan kembali datang menghantui.

Memaafkan segalanya yang telah berlalu, sambut hari yang baru, ikhlaskanlah masa lalu dan buat hidupmu berjalan tanpa sembilu. Lalu bagaimana jika tidak memaafkan dengan ikhlas? Hati tentunya tidak akan merasa tenang, karena masih ada rasa benci di dalam diri yang belum terlampiaskan. Daripada memperkeruh suasana dan menanamkan kebencian, alangkah lebih baiknya memaafkan dan meminta maaf atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Maka kamu bisa menjalani hidup yang baru tanpa terbelenggu masa lalu.

Pada momentum hari raya Idul Fitri, saling memaafkan menjadi sebuah tradisi yang tidak terlewatkan. Tua, muda, anak-anak hingga orang tua saling memaafkan satu sama lain. Apalagi di hari yang fitri, saling memaafkan akan membuat diri kita kembali fitrah dan suci. Tidak ada lagi dendam, apalagi kebencian. Semua saling memaafkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun