 Tuhan memelihara orang-orang sederhana; … (Mazmur 116 : 6)
Tahun lalu, saya begitu bingung saat akan membeli smartphone.
Konsumen Indonesia dapat memilih 22 merek smartphone. Dari merek-merek itu, tersedia berbagai tipe smartphone. Bahkan, setiap 6 bulan satu merek akan mengeluarkan tipe yang lebih baru.
Umumnya, harga smartphone ada di kisaran 1 hingga 5 juta. Tetapi, ada pula smartphone yang harganya belasan, bahkan puluhan juta!
Saya terpana dengan smartphone yang harganya fantastis. Yang terlintas di benak saya: Bagaimana jika gawai belasan atau puluhan juta itu hilang? Bagaimana jika dicuri atau rusak?
Buy what you need, not what you want
Masing-masing orang memiliki kriteria yang berbeda dalam memilih smartphone. Hal itu tergantung dari kebutuhan atau keinginan setiap orang. Yang paling baik, jika kriteria itu berasal dari kebutuhan.
Misalnya saja, kebutuhan smartphone seorang ibu rumah tangga akan berbeda dengan seorang manajer. Baik dari RAM dan ROM, kualitas kamera, maupun fitur-fitur pada smartphone.
Satu bulan sebelum membeli smartphone, saya mempelajari kriteria-kriteria smartphone dari ulasan pakar. Berikutnya, saya mempertimbangkan kebutuhan apa saja yang harus terpenuhi pada variabel gawai tersebut. Lalu, menetapkan parameter pembanding, yaitu harga, kapasitas RAM dan ROM, jenis prosesor, dan kualitas kamera.
Membeli berdasarkan kebutuhan akan mendatangkan kepuasan berbelanja. Dan itulah yang saya rasakan hingga hari ini.
Membeli berdasarkan kebutuhan akan mendatangkan kepuasan berbelanja.
Insatiable vs. Satiable
